Beranda ekonomi Mahyunadi Usulkan Masjid Dibangun Baru di Garuda

Mahyunadi Usulkan Masjid Dibangun Baru di Garuda

0
Suasana pembagian petak bagi pedagang Pasar Sangatta Selatan, mereka berjumlah 300 orang sementara yang tersedia hanya 200 petak lebih

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (22/2)
Pemberdayaan masyarakat di sekitar bekas lokalisasi Kampung Kajang (K2) dan perparkiran di Pasar Sangatta Selatan jika pemerintah mau kedua persoalan ini bisa diselesaikan bersamaan meskipun memakan waktu sekitar 3 tahun. “Pasar Sangatta Selatan yang diresmikan pada 26 Februari nanti tidak ada parkirannya. Sekarang ini masyarakat itu parkirnya di jalan raya. Kalau saya pribadi, saya akan usulkan agar masjid yang disebelah pasar, dibongkar dan dibangun baru lebih besar di lapangan Garuda. Kan tidak jauh itu pemindahannya.
Sedangkan lapangan bola, dipindahkan ke bekas lokalisasi Kampung Kajang tentu dengan terlebih dahulu dibebaskan,” kata Ketua DPRD Kutim Mahyunadi.
Ia mengakui, pemikirannya bertolak belakang dengan sikap politik bupati yang tidak mau menerima enclave 7800 hektar yang sudah disahkan DPR-RI namun Bupati Isran akan tetap berjuang agar enclave TNK tetap sesuai dengan rekomendasi tim terpadu sebanyak 17000 hektare lebih. “Saya pribadi, seharusnya diterima saja dulu yang ada kemudian dibangun agar masyarakat dilokasi itu tenang, namun perjuangan untuk menuntut enclave sesuai dengan rekomendasi tim terpadu tetap dilakukan” saran Mahyunadi.
Calon kuat Bupati Kutim dari Partai Golkar ini, menegaskan jika usulannya diterima maka ada dua masalah yang bisa di selesaikan yakni masalah parkir pasar dan masalah masyarakat di luar lokalisasi Kampung Kajang, sementara masjid juga akan dibuat lebih bagus dari yang ada sekarang. “Saya rasa warga Sangatta Selatan dapat memahami dan mengerti, sepanjang dapat diberikan penjelasan yang baik dan masuk akal. Bahkan jika pembangunan masjid dipindahkan ke Lapangan Garuda bisa dibangun lebih bagus dan aman dari ancaman banjir karena akan dirancang untuk puluhan tahun kemudian,” beber Mahyunadi yang mengaku sejak remaja kerap bermain di halaman masjid.
Terhadap idenya itu, Mahyunadi menyatakan akan melakukan komunikasi dengan semua pihak terutama kepada bupati. Ia menegaskan, paling tidak dalam tahun ini ada study kelayakan sehingga pada tahun 2016 sudah ada dua program yang bisa dilaksanakan seperti soal lahan dan desain bangunan.(SK-02)