Beranda hukum Malam Ini, Jenazah Mahardin Disemayamkan di STIPER

Malam Ini, Jenazah Mahardin Disemayamkan di STIPER

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Jenazah Marhadin (19) yang tewas saat melakukan survey di hutan Karangan, malam ini sebelum diserahkan ke keluarganya akan disemayamkan di Kampus STIPER Sangatta di Jalan Soekarno – Hatta. “Alhamdulillah, tim pencari sudah menemukan Mahardin namun sudah meninggal dunia,” kata Anshar Haryasakti Pembantu Ketua III STIPER.
Mahardin yang bertandang ke Karangan bersama tiga rekannya sesama Pencinta Alam STEPAK untuk mempersiapkan pertemuan pencinta alam se Kaltim, Februari mendatang, dinyatakan hilang sejak Minggu (17/1) sore.
Namun informasi hilangnya mahasiswa baru sampai ke Kampus Biru di Soekarno – Hatta, Senin pagi sehingga jajaran STIPER langsung membentuk tim pencari yang dipimpin Ketua STIPER Djuraemi.
Upaya pencarian Mahardian dilakukan masyarakat, namun tim Basarnas, dibantu BPBD serta civitas STIPER termasuk Menwa STIPER ketika tiba di lokasi hilangnya Mahardin, ternyata pria yang bercita-cita menjadi petani handal ini sudah ditemukan warga dalam keadaan wafat.
Dugaan sementara, korban tenggelam karena tidak mampu melawan arus air terjun yang cukup deras dan cukup dalam itu. “Saat ini jenazah dalam perjalanan menuju Kampus STIPER,” kata Prof Djuraemi.
Terpisah Bonar Alumni STIPER, jenazah disemayamkan di Kampus STIPER sebagai bentuk penghormatan keluarga besar STIPER kepada almarhumah yang dengan suka rela ke lokasi kegiatan agar acara bulan depan berjalan lancar dan sukses. “Setelah disemayamkan dan sholat jenazah almarhum diserahkan ke keluarga selain itu kampus akan berkoordinasi dengan keluarga almarhum di Sulawesi Selatan,” terang alumni Faperta ini.
Mahardin baru saja tercatat sebagai mahasiswa STIPER, selama menempuh pendidikan di Sangatta ia tinggal di Asrama Cempaka Gang Cempaka Sangatta Utara. Sebagai panitia penyelenggara, Mahardin dengan timnya meninjau lokasi kegiatan diantaranyai Gunung Tengkorak Desa Batu Lepo. “Ketika berada di air terjun, tiba-tiba Mahardin hilang,” terang Bongga L – Koordinator Basarnas Sangatta mengutip keterangan warga Karangan.
Data yang didapat Suara Kutim.com, kawasan air terjun yang menjadi tempat Mahardin merenggang nyawa berada di areal HPH PT Sagara Indexin yang berjarak 23 Km dari pusat Desa Karangan Hilir. “Untuk ke lokasi itu perlu waktu lama paling tidak empat jam, karena medannya masih jalan tanah sehingga kala hujan sunguh berat,” timpal Fajar dari BPBD Kutim yang ikut melakukan pencarian Mahardin.(SK-06)

Artikulli paraprakKodim Sangatta Dukung Ketahanan Pangan
Artikulli tjetërCivitas STIPER Menangis Lepas Marhadin