Beranda ekonomi Masyarakat Minta Wakil Rakyat Kutim Juga Bahas Soal Jalan Ke Pedalaman, Tidak...

Masyarakat Minta Wakil Rakyat Kutim Juga Bahas Soal Jalan Ke Pedalaman, Tidak Hanya Jalan Sangatta – Bontang

0
Kondisi jalan Sangatta - Muara Bengkal yang seperti kubang kerbau di musim hujan, berdebu di musim kemarau.

Loading

MUARA BENGKAL (6/4-2017)
licakBuruknya jalan negara terutama Sangatta – Bontang yang sempat dibahas sejumlah anggota DPRD Kutim. Sejumlah warga pedalaman Kutim, berharap wakil rakyat Kutim juga membahas utuh kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Sangatta dengan sejumlah kecamatan di Kutim terutama Muara Bengkal, Long Mesangat, Busang dan Muara Ancalong.
Menurut sejumlah warga masyarakat, kondisi jalan kabupaten kerusakannya lebih parah ketimbang jalan Sangatta – Bontang yang dibahas sejumlah anggota DPRD Kutim. “Jalan Muara Bengkal – Sangatta bisa dikatkan bukan jalan lagi, tapi kubangan kerbau. Bahkan akibat kerusakanya parah, menyebabkan seorang warga masyarakat merenggang nyawa di jalan karena jalan rusak,” kata Suriansyah – warga Muara Ancalong seraya menerangkan Rudy warga Muara Bengkal yang meninggal dunia di jalan pada bulan Januari lalu.
Menurut Supiansyah, kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Sangatta dengan kecamatan di pedalaman tidak lagi masuk katagori sedang tapi sangat buruk. “Akibat jalan buruk, harga barang menjadi melambung demikian BBM sementara upaya perbaikan yang diandalkan perusahaan,” ungkapnya.
Hal senada dilontarkan sejumlah warga lainnya, bahkan mereka melihat belum ada keseriusan pemkab memperbaiki jalan yang rusak. Menurut mereka, warga pedalaman punya hak yang sama dengan warga perkotaan. “Kami warga pedalaman ini hanya minta adil dalam pembangunan, penderitaan warga pedalaman sudah lama dirasakan tapi sama sekali belum ada perubahan signifikan selama ini,” kata Rudi – warga Muara Bengkal.
Keluhan terhadap jalan kabupaten yang kian rusak dari hari ke hari, terlebih di musim hujan menjadi pembicaraan warga pedalaman Kutim. “Pemkab dan DPRD Kutim hendaknya membuat suatu perencanaan pembangunan jalan yang baik, kami warga pedalaman ini hanya mengharapkan pada titik rawan segera diperbaiki atau dibuat jalan khusus yang permanen namun tidak boleh dilewati kendaraan berat termasuk pengangkut BBM sehingga ada alternatif,” ujar Supiansyah dan Rudi kepada Suara Kutim.com belum lama ini.
Kondisi jalan yang rusak menjadi obyek foto sejumlah nitizen, bahkan bermacam foto sudah dilansir melalui facebook seperti yang diunggah Helmina Chacha belum lama ini. Pada fotonya, tampak jelas usaha warga masyarakat untuk melewati kubangan lumpur.(SK2/SK3/SK11)

Artikulli paraprakKasmidi : Pemkab Kaji Meningkatkan Gaji Dokter Umum
Artikulli tjetërBaru 3 Bulan, Sudah Terjadi 7 Kasus Pemerkosaan Anak Dibawah Umur