
SANGATTA (15/9-2017)
Wacana itu, disebutkan Ismu setelah ada kajian akademis yang akan mempertimbangkan dari segala aspek. Kepada wartawan, diungkapkan, kajian akademis terkait penggabungan STOER dan STAIS segera dialukan. “Apapun hasil kajiannya nanti, jika memang layak digabung maka kedua perguruan tinggi yang kini dikelola masing-masing yayasan, legowo,” pintanya.
Menurutnya, kedua lembaga pendiidkan perguruan tinggi ini sebenarnya sudah layak digabungkan dengan tidak perlu menambah fakultas baru cukup program studi saja bisa menjadi universitas.
Terkait dana kedua perguruan tinggi, diakui Ismu sama mendapat hibah Pemkab Kutim dalam jumlah besar. Ia mengakui, dengan pengabungan terjadi efisien dan efekti karena hanya pada satu yayasan yang disubsidi. “Ibarat dua buah badan usaha milik daerah yang kemudian digabung menjadi satu maka akan ada efisiensi dalam pembiayaan,” tandasnya.
Pemkab Kutim sejak STIPER dan STAIS berdiri terus mengalokasikan dana dalam jumlah besar termasuk membangun gedung perkulihan di Jalan Soekarno – Hatta Sangatta Utara. Terhadap kampus STIPER, PT KPC bahkan ikut membangun gedung yang kini masih berdiri kokoh. (SK3)