SANGATTA,Suara Kutim.com (31/7)
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunadar mengingatkan warganya peduli dan berperan serta dalam pencegahan penyebaran nyamuk aedes agipti yang dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Diingatkannya, DBD tidak hanya bisa dilakukan dengan melakukan fogging, namun dengan Pemberantasan Srang Nyamuk (PSN). Menurutnya,m Gerakan pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan seluruh lapisan masyarakat dikoordinir kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Dikatakan, berperannya masyarakat penanganan penyebaran penyaki DBD bisa teratasi dan angka kasus DBD di Kutai Timur dapat ditekan serendah mungkin. “Tanpa dukungan masyarakat,mustahil pemberantasan dan pencegahan DBD bisa diwujudkan dengan baik bahkan korbanya semakin bertambah,” sebut Ismunandar.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Aisyah, mengakui jika selama ini kesadaran masyarakat dalam penanganan dan pemberantasan penyakit DBD masih rendah terutama untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing.
Menurutnya, beberapa temuan ada saja warga yang tidak mau membersihkan parit yang sebenarnya ada di depan rumah dan upaya membersihkan menunggu pemerintah. Sementara jika terjadi kasus DBD, masyarakat langsung diminta dilakukan fogging. “Fogging bukan jalan keluar untuk mengatasi DBD, tetapi lebih ampuh jika masyarakat mau melakukan pengurasan tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air dan Menimbun barang-barang bekas yang bisa menjadi wadah berkembang biaknya jentik nyamuk serta menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air,” bebernya.
Dinas Kesehatan mencatat dalam enam bulan terakhir, telah terjadi 1053 kasus DBD dan yang meninggal dunia akibat DBD sebanyak 13 orang. Dinkes mencatat, sebaran DBD hampir merata di Kutim termasuk Sandaran.(SK3)