
SANGATTA (4/12-2017)
Masalah keretakan dalam rumah tangga anggota KORPRI di Kutim menjadi salah satu topik pesan Bupati Kutim Ismunandar, saat memimpin Peringatan HUT KORPRI, PGRI ke 72, Guru Nasional, serta Hari Bela Negara tahun 2017.
Ia mengungkapkan masalah penyimpangan berumah tangga ini, menjadi catatannya karena secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja. “Syukur kasus Pelakor, pada tahun 2017 menurun, ia mengakui ada laporan yang selingkuh itu tidak hanya pegawai pria tetapi ada juga wanita yang dilaporkan,” sebut Ismu.
Ismu secara tegas menyatakan akan menindak dan tidak akan memberi peluang memangku jabatan, jika ada oknum Pemkab Kutim ketahuan bersilingkuh serta rumah tangganya hancur, meski kepangakatan dan pengalamannya mendukung.
Pesan khusus itu dikemukan Ismu untuk mengingatkan anggota KOPRI termasuk Pegawai TK2D benar-benar dalam berumah tangga, karena dampak selingkuh diakuinya banyak yakni terjadi penyimpangan dalam berkerja, tidak tenang membina rumah tangga serta lemah dalam menjaga NKRI. “Bagaimana bisa ikut membela negara, jika mentalnya sudah rusak karena tidak bisa menjaga kesucian rumah tangganya,” ujar Ismu ketika ditanya Suara Kutim.com lebih jauh.
Peringatan HUT PGRI ke 72,HUT Guru Nasional,HUT KORPRI serta Hari Bela Negara tahun 2017 sengaja disatukan Pemkab Kutim, karena mempunyai keterkaitan kuat. “Murid, guru dan pegawai negeri mempunyai peran dan keterkaitan erat yang muaranya kepada kepedulian kepada negara terutama dalam menjaga NKRI,” sebut Ismu dalam upacara yang dihadiri berbagai pihak termasuk Kapolres AKBP Rino Eko.
Upacara dengan komandan upacara Daud Kepsek SMPN 2 Sangatta Selatan, ditandai dengan penyerahan berbagai pengargaan diantaranya pengelola PAUD serta hadiah kepaad guru berprestasi. (SK11)