Beranda kesehatan Pelajar Terlibat Protitusi ……?

Pelajar Terlibat Protitusi ……?

0
Kadis Dikbud Kutim Iman Hidayat

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Senyalemen adanya siswi SLTP dan SLTA di Kutim terlibat protitusi, diakui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kutim, Iman Hidayat. Kepada wartawan, Rabu (17/12) siang, Iman mengatakan pihaknya sudah menangani beberapa laporan masyarakat dan sekolah kegiatan prostitusi yang melibatkan pelajar. Disebutkan, siswi yang terlibat pertama kali ditemukan bukan dari sekolah di Sangatta, namun di pedalaman. Diungkapkan, motif yang mendasari prostitusi pelajar dari kenakalan remaja dan faktor tergoda materi seperti ingin memiliki HP ternama. “Mereka terpengaruh dan ingin memiliki barang mewah baik pakaian atau HP, karena tidak ada uang dan orang tuanya memang tidak memenuhi akhirnya tergiur dengan ajakan oknum yang memang gemar mencari ABG,” ungkapnya. Dalam penyelidikan Disdik, beber Iman, kegiatan prostitusi pelajar ini terbagi dua pertama hanya ikut – ikutan teman sebagai bentuk toleransi atau mau coba-coba, kedua sudah semi profesional. “Menyelamatkan dan mencetak generasi muda sehat rohani dan mental serta siap menghadapi era globalisasi tidak bisa diserahkan kepad sekolah dan Dikbud saja, tetapi peran orang tua dan keluarga serta masyarakat sangat besar karena waktu terbanyak anak-anak ada di lingkungan luar sekolah,” sebutnya. Berbagai sumber didapat, dewasa ini di Sangatta ada kelompok penjaja seks yang menyediakan ABG terutama pelajar SLTP dan SLTA. Mereka dikoordinir rapi, sehingga untuk menembus jaringan mereka sulit, selain itu tarif yang dipatok mahal. “Jika sudah anggota mudah sekali ditelepon, namun tetap melalui koordinir termasuk jika dibawa ke luar daerah asalkan pada malam libur sekolah,” kata sumber media ini. Dalam pemantauan wartawan di beberapa kecamatan dalam dua pekan terakhir, memang kerap menemukan sejumlah bungkus obat batuk merek Komix yang mengandung dextromethorphan HBr yang mampu memberikan efek flay kepada peminumnya dalam jumlah banyak. Selain itu, juga ditemukan kondom berikut celana dalam wanita serta Bra. Di pedalaman tepatnya di Kongbeng, juga ditemukan puluhan bungkus Komix serta lem kayu merek Rajawali. Menurut keterangan, mereka yang kerap terlibat menggunakan Kimix serta lem kayu ini kaum remaja yang masih duduk dibangku SLTP dan SLTA. “Satu dos Komix cuman tiga puluh ribu, atau jika beli lima bungkus cukup lima ribu sudah bisa flay, apalagi dicampur dengan alkohol atau minuman suplemen lainnya termasuk obat tets mata,” aku seorang pengguna Komix.(SK-02/ SK-03/SK-05)