SANGATTA (2/9-2017)
Entah apa penyebabnya, yang pasti proyek Bendungan Kaliorang yang dibangun Pemprov Kaltim sejak tahun 2016 lalu hingga sekarang belum menampaknya kemajuan berarti, bahkan terkesan mangkrak.
Kepala Dinas Pertanian Kutk Oesman, belum lama ini mengungkapkan, waduk Kaliorang yang dibangun untuk mengairi sawah di Kaliorang ini diakuinya dilakukan sejak tahun 2012, belum bisa berfungsi karena masalah lahan yang belum selesai.
“Waduk Kaliorang perlu dilanjutkan karena strategis untuk mengaliri sawah pertanian. Sementara belum berfungsi maksimal kareana masih terkendala pembebasan lahan yaitu dalam irigasi primernya belum bisa dibangun karena harus melewati lahan masyarakat,” terangnya.
Ia mengungkapkan, jika waduk Kaliorang berfungsi seperti Waduk Kaubun, warga bisa meningaktkan produksi padinya sehingga menunjang swasembada beras. Ia menaruh harapan adan kaloborasi antara Pemprov Kaltim dengan Pemkab Kutim agar pembangunan waduk yang bisa multi fungsi ini terwujud.
Menurutnya, saat ini hanya Waduk Kaubun yang berfungsi baik bahkan mengaliri sawah petani namun karena masih mengadalkan hujan, debit air yang dialirkan masih rendah sehingga hanya beberapa puluh hektar lahan pertanian yang terairi. “Jika Waduk Kaliorang itu dibangun dan berfungsi ada ribuan hektar sawah yang teraliri, selama ini warga mengandalkan hujan atau yang disebut tadah hujan sehingga hasilnya tidak maksimal,” ungkapnya.
Kaliorang merupakan kawasan transmigrasi, potensi pertaniannya melimpah namun terkendala air. Pada musim kemarau, ribuan hektar sawah mengering bahkan warga untuk memenuhi kebutuhan keseharian harus membeli air dengan harga lebih mahal dari biasanya.(SK2/SK3)
