Beranda kesehatan Pembayaran Terlambat, City Scan RSU Kudungga Sangatta Terancam Mangkrak

Pembayaran Terlambat, City Scan RSU Kudungga Sangatta Terancam Mangkrak

0
RSU Kudungga Sangatta

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (16/1-2017)
Rumah Sakit Umum (RSU) Kudungga dikabarkan kini terlilit utang tahun lalu. Selain utang dana operasinal dan pengadaan alat senilai Rp17 miliar, RS milik Pemkab Kutim ini punya piutang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ke Diskes sebesar Rp500 juta.
Direktur RSU Sangatta Anik Istiyandari , Senin (16/1) menerankan pada tahun 2017 utang senilai Rp17 miliar. Terdiri Rp12 miliar untuk pengadaan city scan, sedangkan Rp5 miliar biaya makan dan obat-obatan.
Dalam coffe morning, Anik mengakui dari utang Rp17 milar yang teranggarkan Rp12 miliar, sedangkan Rp5 miliar, teranggarkan. Kepada wartawan, Anik mengakui dampak tidak tersedianya Rp5 M kemungkinan besar penyedia obat dan alat kesehatan tergangggu.”Akibatnya, alat terutama city scan tidak digunakan. Sebab, sekarang, meskipun alatnya sudah masuk, namun belum ada pelatihan buat pegawai RSUD, untuk menggunakan dari rekanan, karena belum terbayar,” ungkapnya seraya menambahkan rekanan tidak mau dibayar sebagian.
Anik yang baru saja menjabat Direktur RSU Kudungga, bersyukur rekanan pengadaan cituy scan tidak minta kerugian akibat keterlambatan bayar. “Kalau utang ini dibayar cepat, maka alat ini bisa digunakan. sebab dengan alat ini, banyak pekerjaan yang bisa dilakukan, namun karena belum dibayar, pelatihan pun belum bisa dilakukan rekanan. Sedangkan kami juga belum bisa tuntut, karena memang belum ada terbayar,” bebernya.
Terkait, dana SKTM senilai Rp500 juta, diakui harus diganti, karena dibiayai dari dana operasional BLUD. Ia mengakui, masih ada dana cadangan BLUD RSU Kudungga, namun harus diganti, karena dana ini untuk persediaan dana operasional, selama awal tahun .
Menurutnya, biaya operasional, tidak mungkin harus menunggu DPA dari APBD murni, yang sampai sekarang belum diterima “Sekarang ini rekanan obat selalu harus dibayar tunai, karena itu dana BLUD RSU, harus selalu ada karena obat ini tidak bisa ditunda,” katanya.(SK2/SK12)

Artikulli paraprakTahun 2016, 47 Orang Tewas Dijalan Karena Kecelakaan Lalulintas
Artikulli tjetërPotensi Retribusi Parkir di PIS, Besar