Beranda ekonomi Pemkab Ingin Percantik DAS Sangatta

Pemkab Ingin Percantik DAS Sangatta

0

Loading

SANGATTA (25/8-2018)
Sangatta Lama hingga Sangatta Seberang merupakan menjadi cikal bakal perkembanganan Sangatta. Namun akibat pertumbuhan yang tidak dapat terkendali, kini hampir di sepanjang bantaran Sungai Sangatta berdiri bangunan perumahan pemukiman, permanen maupun semi permanen. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor penyebab pendangkalan pada sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta, serta memberikan kesan kumuh pada kawasan tersebut.
Wakil Bupati (Wabup) Kutim, Kasmidi Bulang menyebutkan pemkab sudah membuat peraturan terkait larangan adanya kegiatan pembangunan di sepanjang daerah bantaran sungai, yang seharusnya menjadi kawasan hijau dan fasilitas umum (Fasum).
Masyarakat, kata Kasmidi, sudah mengetahui aturan tersebut. Namun karena pertumbuhan jumlah penduduk, menyebabkan pembangunan pemukiman atau rumah-rumah penduduk di sepanjang DAS Sangatta tidak dapat terbendung.
“Pemkab Kutim pernah merancang untuk melakukan relokasi masyarakat yang saat ini hidup dan menetap di sepanjang bantaran Sungai Sangatta, baik di Sangatta Utara maupun Selatan. Belum lagi kondisi pemukiman yang padat dan terkesan kumuh, terlebih kontruksi bangunannya kayu.
Diakui, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) rencananya bakal bertemu warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Sangatta untuk mensosialisasikan aturan terkait larangan membangun rumah di bantaran sungai, serta bersama mencarikan solusi terbaik bagi warga.
“Pemkab berencana menjadikan kawasan pemukiman dan pasar di Sangatta Lama sebagai kawasan wisata bahari kota tua, karena memang merupakan cikal bakal kota Sangatta. Ditambah lagi selama dua tahun ini adanya tawaran dari sebuah perusahaan Cat ternama, yang bersedia melakukan pengecatan secara percuma bagi rumah-rumah warga di daerah tersebut. Namun karena kondisinya masih kumuh sehingga tawaran tersebut ditolak Pemkab Kutim,” ungkap Kasmidi.
Ia menyebutkan, jika memungkikan pemukiman warga yang ada direlokasi ke daerah lain, sementara kawasan Sangatta Lama dan Sangatta Seberang akan ditata ulang menjadi jalur hijau dengan sejumlah Fasum, seperti kios dan fasilitas rekreasi lainnya. “Peruntukannya juga sebagai obyek wisata bagi masyarakar,” sebutnya.(SK3)