MAKKAH (9/8-2018)
Semakin banyaknya jamaah haji datang ke Kota Makkah, pengamanan di Masjidil Haram semakin diperketat. Setiap jamaah yang akan masuk ke Masjidil Haram diperiksa terutama yang membawa tas dalam ukuran besar.
Pemeriksaan memang tidak merata hanya acak, terlebih bagi jamaah yang membawa tas dalam ukuran tertentu sementara yang berisikan sandal, tidak diperiksa. Pengamatan Suara Kutim.com, pemeriksaan tidak saja dilakukan aparat keamanan Masjidil Haram tetap Kepolisian Arab Saudi.
Selain pemeriksaan barang bawaan, petugas juga terpaksa menutup pintu yang sudah dipadati jamaah. Akibatnya, banyak jamaah yang dialihkan ke lantai atas yang selama ini terlihat dari televisi.
Pengamatan Suara Kutim.com kesibukan di pelantaran Ka’bah semakin tinggi menjelang shalat fardhu terutama untuk membersihkan jalur masuk dari jamaah. Meski sempat dibersihkan, tak lama kembali terisi sehingga petugas kembali teriak-teriak meminta jamaah tidak mengisi jalur yang sudah dikosongkan.
Teriakan petugas tak serta merta dipenuhi jamaah yang terdiri berbagai negara, kecuali yang bisa berbahasa Arab. Namun yang paling dipahami, jika ada jamaah wanita yang berada dalam keruman jamaah pria dengan cepat petugas mengusirnya untuk bergabung dengan jamaah wanita lainnya. “Ya Hajah,Ya Hajah,” teriak petugas jika melihat jamaah wanita berada dalam kerumuman jamaah pria.
Untuk mendapatkan shalat di pelantaran Ka’bah terutama subuh, magrib dan isa tidaklah mudah terlebih jika baru datang 1 jam dari jadwal shalawat. “Jika mendapat tempat di pelantaran Ka’bah sebuah karunia Allah SWT, pasalnya dua jam saja sudah padat sekali terkecuali Dzuhur dan Asar,” kata Yuliansyah – Jamaah Asal Sangatta.(SK12)
