Beranda hukum Perampokan Melibatkan Pegawai MPI, Direncanakan di Lapas Bontang

Perampokan Melibatkan Pegawai MPI, Direncanakan di Lapas Bontang

0

Loading

SANGATTA (4/7-2017)
Pelaku perampokan gaji dan THR Karyawan PT MPI Karangan ternyata sudah lama tinggal di Karangan, untuk melakukan pengamatan. Operasi perampokan yang direncanakan berhasil menggondol uang dalam jumlah banyak, dibuat di Lapas Bontang ketika Da, Mus dan Nur masih ditahan.
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko bersama Kasatreskrim AKP Andhika Darma Sena, belum lama ini, menerangkan setelah keluar dari Lapas Bontang, Da dan Mus langsung menemui Nur di Desa Pengadan. Keterangan yang didapat Suara Kutim.com, tiga tersangka yakni Da, Mus dan Nur bertemu di Lapas Bontang. “Di Lapas itulah mereka berencana, terlebih mendapat informasi dari Nur yang mengaku ada kawannya sebagai karyawan PT MPI sekaligus Ketua Koperasi yang bekerjasama dengan MPI,” terang sumber media ini yang dibenarkan kapolres.
Disebutkan, selama tinggal bersama Nur, tersangka Da dan Mus oleh Nur dikenalkan Rus yang bekerja di PT MPI Muara Bulan, sekaligus Ketua Koperasi yang terikat dengan PT MPI. “Karena keterlibatan Rus itulah, Da dan Mus sebagai pelaku utama perampokan mudah mengetahui info kapan uang dicairkan. Karena, Nur dan Rus juga tinggal di Karangan, sehingga mereka tahu, seluk beluk kemana harus kabur,” beber kapolres.
Karena berpengalaman pada aksi perampokan di PT SAIE dengan menggondol Rp2,1 M serta berhasil membawa hasil rampokan ke tanah kelahirannya di Bone, Mus tidak ingin aksi di MPI gagal. “Mereka metangkannya di Lapas dan dikediaman Nur, karenanya ketika Da dan Mus bebas bersyarat mereka langsung mendatangi Nur di Pengadan yang telah bebas duluan,” ungkap sumber media ini.
Terkait dengan barang bukti yang diamankan, diakui sekitar Rp 300 juta, selain itu topi serta sepeda motor. Berdasarkan pengakuan Mus, uang yang mereka rampok dibawa menggunakan dua tempat yakni karung dan tas ransel. Ransel dan karung diakui dipersiapkan untuk membawa uang .“Uang dikarung diberikan ke Mus sedangkan yang diransel yang diduga berisiakan Rp800 juta dibawa Da yang kini masih dicari,” ungkap AKP Andhika Darma Sena.
Terkait senjata api yang dijadikan alat mengancam, disebutkan 2 pucuk asli meski rakitan namun bisa memuntahkan peluri tajam, sedangkan satu pucuk mainan namun sudah dimodifakasi sehingga terlihat asli. “Senjata api itu ditembakan satu kali ketika security berusaha mencegah, mendengar tembakan security langsung tiarap namun ada pegawai yang terus mengejar pelaku hingga kilometer tiga,” beber Andhika seraya menambahkan karena membawa senjata api pengejaran dihentikan namun pelaku sempat membakar sepeda motor.(SK2/SK11/SK12)

Artikulli paraprakRencana Membunuh Vicky Direncanakan Dengan Jun
Artikulli tjetërJumlah Mata Luka Belakang Vicky Jadi Perhatian Jaksa dan Hakim