SANGATTA,Suara Kutim.com (15/10)
Meski perkebunan kelapa sawit di Kutim berkembang pesat, namun belum memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam Produk Domestrik Bruto (PRDB), juga belum banyak.
Bupati Kutim Ismunandar kepada wartawan menandaskan bicara kontribusi sawit, tidak besar dalam PRDB maupun PAD, itu kecil. “Di PAD hanya menyumbang dari pembayaran pajak ijin mendirikan bangunan (IMB) yang memang tidak besar,” katanya.
Ismu mengakui perusahan perkebunan kelapa sawit yang diharapkan hanya multy player effeknya dimana telah menyediakan puluhan ribu lapangan kerja, kemudian ada kebun plasma yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dan daerah. “Kita bisa lihat saja di desa-desa yang telah menikmati hasil sawit kini berkembang. Jadi dampak langsung sawit itu besar bagi masyarakat, tapi untuk PAD memang hanya menyumbang pajak IMB,” aku Ismunandar.
Terkait 15 perusahan sawit yang diakui nakal oleh Dinas Perkebunan, karena belum membangun kebun plasma, sedang diselidiki Dinas Perkebunan untuk diketahui masalahnya, apa. “Karena itu saya meminta kepada Dinas Perkebunan Kutim untuk melakukan inventarisir, untuk mengetahui kapan perizinan lahan kelimabelas perusahaan tersebut diberikan serta awal tahun taman mereka. Jika tetap membandel, tentunya tidak hanya sekedar memberikan teguran tetapi pemerintah Kutim juga akan jatuhi sanksi administrasi,” tandasnya.(SK2)
