Beranda ekonomi Potensi Bagus, Ayam Kampung Kesulitan Bibit

Potensi Bagus, Ayam Kampung Kesulitan Bibit

0

Loading

SANGATTA (3/9-2018)
Budidaya ayam kampung menjanjikan, karena pangsa pasar terbuka lebar bahkan telah merambah supermarket, meski harganya terbilang lebih tinggi. Minat masyarakat untuk mengkomsumsi ayam kampung, terang Kadis Pertanian Kutim, Sugiono, tinggi dikarenakan anggapan jayam kampung lebih sehat dan bebas dari pemberian obat-obatan atau hormon dalam pengembanganbiakannya.
Sayangnya, ujar Sugiono bersama Kabid Pertenakan Mardi Suaibman, pengembangan biakan ayam kampung di Kutim saat ini terbentur dengan sejumlah kendala salah satunya penyediaan bibit.
Ia mengakui, peternakan ayam kampung menjanjikan karena kebutuhan pasar untuk ayam kampung di Kutim juga sangat tinggi. Sementara sentra peternakan ayam kampung yang berada di Bengalon – binaan PT Kaltim Prima Coal (KPC) belum mampu memenuhi kebutuhan pasar Kutim.
Ditambahkan Mardi, yang menjadi kendala para peternak ayam kampung di Kutim saat ini dalam pengembangan budidaya ayam kampung adalah sulitnya memperoleh bibit anakan atau Day Old Chicken (DOC) ayam kampung usia 10 hingga 14 hari usai ditetaskan.
Satu-satunya pusat pengembangan DOC ayam kampung di Indonesia hanya ada di Bogor dan tidak ada daerah lainnya. Sementara banyak peternak yang mengambil DOC atau bibit ayam di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dipastikan bahwa DOC tersebut bukanlah bibit ayam kampung, tetapi ayam super. “Budidaya ayam super inilah yang kini banyak dipasarkan di supermarket dan pasar tradisional, dengan disebut sebagai ayam kampung. Termasuk juga produk olahan ayam kampung yang banyak dijual di rumah-rumah makan di Sangatta dan sekitarnya,” terang Mardi.(SK3)

Artikulli paraprakBPKAD Siapkan Pembayaran Gaji TK2D Bulan Juli 2018
Artikulli tjetërCuaca Kota Madinah Capai 42 Derajat, Wajib Pakai Alas Kaki, Payung dan Kacamata Hitam