Beranda hukum Rahmadi Diduga Kuat Dipancing Datang ke TKP

Rahmadi Diduga Kuat Dipancing Datang ke TKP

0

Loading

SANGATTA (2/6-2017)
Meski belum menentukan siapa pelaku pembunuh Rahmadi (17) yang ditemukan di kebun Masdari Kidang, Selasa (16/5) lalu, namun polisi menduga warga Bengalon ini dipancing datang ke Tempat Kejadian Pekara (TKP).
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasat Reskrim AKP Andhika Darma Sena menyebutkan ada beberapa sidik jari ditemukan dari sejumlah barang bukti yang diamankan. “Kini sedang didalami, selain itu juga digali percakapan dari nomor hand phone korban sebelum korban tewas,” terang kapolres.
Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, diakui polisi sedang merangkai alurnya sehingga ditemukan kuat siapa pelaku yang menghabisi nyawa pelajar SMK Bengalon ini. “Sudah ada hasil visum, sidik jari dan keterangan saksi. Sekarang tinggal merangkai untuk memastikan siapa yang patut disangka bertanggungjawab dalam kasus ini, berdasarkan katerangan saksi, dikaitkan barang bukti yang ada,” katanya.
Diakui, dari sejumlah saksi dan barang bukti yang ada termasuk hasil visum et refertum, kepolisian menduga Rahmadi dihabisi oleh beberapa orang. Melihat luka yang ada, ditarik kesimpulan sementara pelaku ada dendam. “Boleh dikata penganiayaan yang dilakukan tergolong sadis sehingga banyak luka di tubuh korban, bahkan perbuatan itu sudah direncanakan,” terang AKP Andhika Darma Sena.
Ditanya Suara Kutim.com, korban dijebak sehingga mau datang ke KTP yang berada 200 meter dari jalan, AKP Andhika mengakui dugaan itu. Namun, kini dalam penyelidikan lebih detail dengan merangkai semua bukti serta keterangan saksi yang berjumlah 18 orang. “Tunggu saja, siapa yang akan kami tetapkan sebagai tersangka, berdasarkan hasil penyelidikan yang kami lakukan,” katanya seraya menyebutkan kini dilakukan beberapa kali evaluasi.
Seperti diberitakan, warga Simpang Perdau, Selasa (16/5) gempar dengan ditemukan sesosok mayat berkelamin laki-laki. Jenazah yang diketahui bernama Rahmadi (17) pelajar SMK Negeri 1 Bengalon,
Muin menceritakan, jenazah Rahmadi ditemukan dalam keadaan tertelungkup di kandang ayam. Kepada Polisi, Muin menyebutkan ia ke kebun Masdari Kidang untuk membersihkan kebun dan kebun. “Saya kaget melihat helm warna merah didekat kandang ayam, serta melihat seseorag terbaring didalam kandang,” terang Muin seraya menerangkan ia kembali ke kampung minta bantuan masyarakat.
Sementara Hasbi – ayah Rahmadi, menyebutkan anaknya pernah diancam akan dianiya bahkan jika ditemukan di jalan akan diseret. Ancaman itu, ujar Hasbi disampaikan Rahmadi ketika ia menceritakan masalahnya terutama keterkaitan dengan pacarnya yang sudah berbadan dua. “Rahmadi ingin bertanggungjawab dengan apa yang terjadi dengan pacarnya, namun keluarga pacarnya tidak terima bahkan ada ancaman akan dianiaya,” cerita Hasbi. (SK2/SK12)

Artikulli paraprakKetua PN Sangatta : Pancasila Perangkat Bangsa
Artikulli tjetërBaru 5 Bulan, PN Sangatta Sudah Adili 8 Anak Bermasalah Hukum