Beranda hukum Ribuan Ekor Buaya Ukuran Besar Ada di Sandaran

Ribuan Ekor Buaya Ukuran Besar Ada di Sandaran

4485
0
Monster Marukangan ketika dibedah warga, Kamis (1/) kemarin.

SANGATTA (2/3-2018)
Camat Sandaran Taher Pengkang, mengakui di daerahnya terdapat ribuan ekor muara yang terkenal keganasannya. Tak heran, banyak warganya yang kerap disambar buaya terakhir Aso Erou (36) warga Desa Marukangan.
Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan buaya muara dengan ukuran lebih 3 meter kerap terlihat disejumlah tempat terutama pada sungai yang berair payau. “Kalau bicara Sandran, tentu banyak buaya muaranya dengan ukuran lebih 3 meter jika dihitung-hitung bisa mencapai ribuan ekor, sementara anaknya lebih banyak lagi,” ujar Taher ketika ditanya kondisi sungai dan buaya di Sandaran.
Taher yang merupakan putra asli Sandaran, menyebutkan, pemukiman penduduk saat ini sudah mendekati tempat tinggal buaya. Selain itu, beberapa lokasi merupakan area buaya berkembangbiak termasuk mencari makanan.
Kepada masyarakat, ia mengingatkan untuk waspad saat berada di sungai atau laut selain itu tidak berpergian sendiri. Ia juga mengimbau warganya, untuk membawa senjata tajam sebagai upaya penyelamatan jika diserang buaya. “Memang serangan buaya muara itu mengerikan, terlebih ukurannya sudah besar bisa membalikan perahu,” ungkap Taher.
Seperti diwartakan, Aso Erou (36) warga desa Marukangan Kecamatan Sandaran, Kamis (1/3) petang ditemukan tewas dimangsa buaya. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, warga Dusun Kabuhayan RT 5 Marukangan ini dinyatakan hilang sejak Rabu (28/2) petang.
Karena Aso yang ternyata karyawan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sandaran, tidak pulang dan hanya ditemukan sepeda motornya melapor ke Kepala Desa dan Polisi.Berbekal senjata api dan tajam, warga bersama Polairud,Babinsa, Babinkamtibmas, Kamis pagi melakukan pencarian dan menemukan kepala korban.
Tidak jauh dari penemuan kepala Aso, juga ditemukan seekor buaya sedang berjemur. Karena yakin Aso diterkam buaya yang sedang berjemur, akhirnya aparat melumpuhkan sang monster. Pelumpuhan buaya untuk mengetahui apakah benar Aso diterkam buaya yang sedang berjemur atau tidak, dilakukan pembedahan.
Ketika perut buaya berukuran lebih 3 meter ini dibedah, terdapt potongan kaki, paha dan tangan korban dengan kondisi sudah terpotong-potong. Potongan jasad almarhum Aso itu disatukan dan dibersihkan kemudian dimakamkan.(SK12)

Artikulli paraprakLokasi Kegiatan Tidak Ada, Dinas LH Bingung Gunakan DAK Rp3 M
Artikulli tjetërBawa Kayu, AB dan AK Ditahan Polisi