Beranda kutim Saat Reses, Masyarakat Tanyakan Pembayaran Utang dan Batalnya Proyek

Saat Reses, Masyarakat Tanyakan Pembayaran Utang dan Batalnya Proyek

0

Loading

SANGATTA (17/4-2018)
Masa reses anggota DPRD Kutim yang misi sebenarnya untuk menyerap aspirasi masyarakat, ternyata banyak menerimah keluhan masyarakat tentang kondisi keuangan, termasuk hasil Musrembang sebelum-sebelumnya yang terealisasi.
Syarifuddin Ham – anggota DPRD Kutim menyebutkan saat reses, masyarakat tak banyak mengusulkan program lagi tapi lebih banyak mengungkapkan pertanyaan mengapa usulan-usulan dari tahun sebelumnya, tidak terealisasi. “Sebagai anggota DPRD, kami hanya menjelaskan kalau banyak program yang tidak terealisasi itu karena kondisi keuangan Pemkab yang kurang baik, karena banyaknya pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat,” katanya.
Yang menjadi perhatian masyarakat, sejumlah usulan mereka sudah masuk DPA sebelum defisit, sehingga ketika ada reses menjadi perhatian masyarakat. “Padahal, DPRD i bukan pelaksana. Pelaksanannya itu di pemerintah. Karena munculnya pertanyaan itu, kami pun menjelaskan banyak proyek tidak jadi dilaksanakan karena pemotongan anggaran,” katanya.
Yang ramai, ujar Syafruddin, terkait proyek Penunjukan Langsung (PL) yang belum dibayar sejak tahun 2016. Keluhan itu, disampaikan kontraktor yang bermodal pas-pasan. Namun, karena menjadi pertanyaan harus dijelaskan sedetail mungkin. “Kami sebagai dewan, hanya memastikan akan dibayar jika ada uangnya. Tapi kalau belum ada dana masuk dari pusat, tentu belum akan dibayar pemerintah,” katanya. (ADV-DPRD KUTIM)

Artikulli paraprakListrik 24 Jam, Warga Karangan Senang
Artikulli tjetërMinim Persiapan, Kutim Berjuang Masuk 3 Besar di MTQ Kaltim