Beranda kesehatan SD 002 Filial Hentikan Pertemuan

SD 002 Filial Hentikan Pertemuan

0
Kondisi SD 002 Filial setelah menghentikan aktifitas.

Loading

SANGATTA (13/8-2020)

            Sempat melakukan pertemuan langsung selama  3 hari, akhirnya aktifitas di SD 002 Filial Singa Geweh Sangatta Selatan, dihentikan. Penghentian belajar langsung tatap muka, dihentikan Rabu (12/8) kemarin.

Ruang kelas sudah digembok

            Meski demikian, sejumlah guru di SD 002 tak menjelaskan alasan penutupan hanya saja warga sekitar menerangkan penutupan dilakukan karena adanya teguran. “Mereka menutup atau menghentikan kegiatan belajar mengajarnya karena ditegur khawatir anak-anak dan guru terkena Corona,” ujar warga sekitar SD 002 Filial Singa Geweh.

            Setelah dihentikan, keadaan sekolah tampak sepi bahkan pintu ruang kelas digembok.

            Sebelumnya, jika seluruh sekolah tidak berani melakukan tatap muka lansgung di tahun ajaran 2020 akibat Covid 19,  justru di SD 002 Filial Singa Geweh Sangatta Selatan, sejak Senin (10/8)  menggelar tatap muka. Para guru di SD 002 filial ini, yakin  disekolah mereka tidak terpapar Virus Corona. 

Pelajar yang rata-rata siswa baru itu, setiap pagi mengikuti apel pagi baru masuk ruang kelas untuk belajar. “Virus corona  tidak akan sampai  SD kami,  karena jauh dari wilayah perkotaan atau wilayah mereka terbilang terpencil,” terang seorang guru.

Pengamatan di lapangan, antara guru dan murid tida menggunakan masker sementara mereka beraktifitas dekat. “Benar-benar jauh dari koat, jadi kami tidak menerapkan protokol kesehatan,” ujar guru tadi.

Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma malau mengaku  belum mengetahui jika ada salah satu sekolah di Kutim yang sudah memulai aktifitas belajar mengajar secara aktif di sekolah. “Sesaui edaran, belum ada yang di perbolahkan untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara aktif secara tatap muka di sekolah. Saya belum tau kalau sudah ada yang masuk kelas,” ujar Roma Malau.

Ia menambahkan,  tetapi bagi anak kelas satu karena ada yang belum bisa membaca diperbolehkan untuk melaksanakan belajar namun hanya  lima orang.  “Bukan berarti harus satu kelas, itupun  murid tidak harus ke sekolah, namun gurulah yang harus mendatangi para muridnya,” bebernya.(SK5)