Beranda kutim Sekda : Manasik Haji Penting, Agar Ibadah Haji Tidak Sia-Sia

Sekda : Manasik Haji Penting, Agar Ibadah Haji Tidak Sia-Sia

0

Loading

SANGATTA (28/6-2018)
Jamaah haji harus fokus dengan kegiatan ibadah haji, bukan untuk wisata atau berbelanja karena bisa berangkat haji memerlukan waktu dan biaya tidak sedikit. Menurut Sekda Irawansyah, ada uang belum tentu bisa berangkat segera karena harus menunggu 10 hingga 20 tahun karenanya kesempatan melaksanakan ibadah haji hendaknya benar-benar dilakukan sesuai petunjuk Rasulullah.
Manasik haji, ungkap Sekda Irawansyah tiada lain bagaimana pelaksanaan ibadah haji bisa tertib dan sesuai urutannya seperti tawaf, sa’i, wukuf, mabit di Musdalifah, melontar dan bertahulul. “Selama melaksanakan rangkaian haji itu ada aturan yang wajib dilakukan seperti cara memakai ihram, kegiatan selama berada di Wukuf, karenanya mnanasik haji dianggap penting agar jamaah tidak salah yang berakibat tidak sempurnanya ibadah haji,” kata Irawansyah saat membuka Manasik Haji bagi Jamaah Haji Tahun 2018, Kamis (28/6).
Manasik yang digelar 2 hari oleh Kementrian Agama dan Pemkab Kutim, kata Kepala Kantor Agama Ambotang, bertujuan memberikan pemahaman kepada jamaah tata cara melaksanakan ibadah haji termasuk persiapan yang harus dilakukan baik sebelum pemberangkatan, selama berada di embarkasi dan tanah suci serta saat pulang.
Dengan manasik, diharapkan jamaah bisa memahami dan dapat melaksanakan tata cara melaksanakan ibadah haji dengan sempurna sesuai tuntutan Islam. “Jika ada masalah atau kurang mengerti segera berkomunikasi dengan ketua regu, rombongam serta petugas haji lainnya namun usahakan lakukan secara mandiri,” pesan Ambotang.
Jamaah haji Kutim tahun 2018, dijelaskannya berjumlah 178 orang ditambah 2 petugas . Berdasarkan jadwal Kemenag, berangkat ke tanah suci Senin (30/7) sudah masuk Embarkasi Balikpapan sehari kemudian tepatnya pukul 17.05 WITA dengan pesawat Garuda Indonesia menuju Jeddah – Arab Saudi.
Selama di Makkah, jamaah Kutim berada di wiayah Aziah yang berjarak lebih kurang 3 Km dari Masjidil Haram, namun bagi jamaah disedikan bus shalawat yang beroperasi 24 jam tanpa dipungut bayaran.(ADV-KOMINFO)

Artikulli paraprakPemasangan Jaringan Listrik RSU Kudungga Disediakan Rp2,5 M
Artikulli tjetërHari ini, Isran dan Hadi Unggul 85.377 Suara Dari Rusmadi – Safaruddin