SANGATTA (10/6-2018)
Sistem Informasi Pelaporan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (SIP PDRD) yang dicetuskan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim, Musyaffa, akan memudahkan pemantauan laporan realisasi target penerimaan pajak dan retribusi.
Jika selama ini, kondisi keuangan Pemkab dilaporkan berdasarkan Bend 9, kini laporan harian keuangan itu tanpa dilaporkan sudah diketahui kepala daerah. Dengan Sistem pelaporan berbasis android implementasi dari Sinergitas Dengan SKPD Teknis Dalam Peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), pemantauan terus terjadi setiap saat. “Jadi kapan saja kepala daerah akan monitor sepanjang ada jaringan internet, sebelumnya pelaporan disampaikan melalui Bend 9 atau dikirim via SMS yang terakhir melalui WA,” bebernya.
Selain kepala daerah,terangnya, OPD yang terkait PAD juga bisa memonitor realisasi capaian PAD yang dikelola seperti Dinas Perhubungan sebagai penanggungjawab retribusi parkir, Dinas LH menangani Retribusi Sampah.
Musyaffa, optimis, kedepan program yang ia luncurkan sebagai inovasi selama mengikuti Pendidikan PIM II ini semakin baik karena akan dikoneksikan dengan program Smarty Regency. “Jadi nanti pihak BPK dan BPKP jika datang hanya bawa flasidis, setelah itu mengamati apa yang terekam dalam SIP PDRD,” terangnya.(ADV-KOMINFO)
