Beranda hukum Susuri Sungai Masabang, Tim Reskrim Bertemu Buaya

Susuri Sungai Masabang, Tim Reskrim Bertemu Buaya

0
Anggota Polsek Sangatta mengevakuasi jasad bayi malang yang mengapung di Sungai Masabang(foto ist)

Loading

SANGATTA (16/2-2019)

                Kepolisian Resort Kutim belum menemukan petunjuk yang bisa mengungkapkan 2 kasus pembuangan bayi yang terjadi di Sangatta. Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan bersama Kasat Reskrim AKP Yuliansyah menyebutkan, sudah banyak pihak dimintai keterangan namun tidak ada petunjuk.

                Ditemui di ruang kerjanya, AKP Yuliansyah menyebutkan tim Reskrim bersama Polsek Sangatta telah mendatangi sejumlah bidan termasuk bidan kampung, namun tidak ada petunjuk berarti. “Pada kasus pembuangan bayi di Jalan Assadiah, tidak ada saksi yang melihat apapun kecuali pelajar yang sedang berjalan ke sekolah,” terang AKP Yuliansyah.

Kasatreskrim Polres Kutim AKP Yuliansyah.

                Sementara terhadap penemuan bayi yang mengapung di Sungai Masabang Sangatta Selatan, sebut AKP Yuliansyah, timnya sudah menelusuri anak Sungai Sangatta. Bahkan, untuk mengambil perkiraan kapan bayi malang berkelamin laki itu dibuang, tim Reskrim Polres Kutim sempat melakukan uji coba arus sungai.

                “Dugaan, bayi yang ditemukan mengapung di Sungai Masabang tempo hari sudah wafat sebelum dibuang ke sungai. Alhamdulillah, bayi malang itu tidak dimakan buaya karena saat tim menyusuri Sungai Masabang menemukan sejumlah buaya termasuk tidak jauh dari saat bayi itu ditemukan,” ungkap Yuliansyah.

                Seperti diwartakan, setelah penemuan bayi di Pos Kamling Jalan Assadiah Sangatta, Selasa (5/2) lalu,  ditemukan  sosok bayi di Sungai Masabang. Bayi malang yang ditemukan mengapung, Selasa (5/2) pukul 10.00 Wita , diduga sengaja dibuang.

Penemuan bayi dekat ponton ini sontak membuat gempar warga geger, mereka beramai-rama ingin melihat bayi malang yang terbawa arus sungai. Sumber Swara Kaltim  menyebutkan, bayi yang masih terdapat tali pusar, kini dibawa ke RS PKT untuk dilakukan pemeriksaan. “Dugaan sementara bayi itu dibuang dua atau tiga hari lalu, karena badanya sudah membesar seperti ciri orang tenggelam,” terangnya.

Sementara itu, Rusmiati (52) dan Nurdiani (32) warga Masabang Ulu Desa Sangatta Selatan, saksi yang kali pertama meihat, mengira yang mengapung adalah boneka namun setelah diamati bayi lengkap dengan ari-arinya. “Waktu itu saya sedang menjemur pakaian,” terang Nurdiani.(SK11)