SANGATTA (3/9-2020)
Ingin menutupi kegugurannya, NT (37) warga Muara Wahau, nekat membawa bayi adik kandungnya. Namun, perbuatannya yang ingin menyenangkan hati suaminya ini, berbuah pahit karena ia dilaporkan ke Polisi.
Kapolres Kutim AKBP Indras Budi Purnomo, Kamis (3/9) menerangkan, NT sempat hamil namun keguguran namun tidak dikabarkan kepada suaminya yang berada di Busang. Belakangan, ia mengaku telah melahirkan dan segera ke Muara Wahau.
Namun, NT nekad membawa bayi adiknya yang baru berusia 3 hari. Kasat Reskrim AKP Abdul Rauf yang didampingi Kanit PPA Ipda Diva Jucticia, menerangkan Selasa (1/9) pukul 18.00 Wita, NT datang membesuk adik dan sang bayi yang barfu pulang dari RSPKT Bontang.
Sebagai kakak, NT menginap di rumah korban, namun beberapa jam kemdian, ibu AA – bayi berjenis kelamin pria ini, terbangun dan kaget mengetahui bayinya tidaknya ada. Selain itu, NT diketahui juga tidak ada.
“Yakin bayinya dibawa NT, ibu AA langsung melaporkan ke Polisi dan usaha pencarian oleh Tim Macan Polres Kutim berhasil. NT ditemukan di simpang Perdau Bengalon dalam sebuah taksi yang sedang menuju Muara Wahau,” terang Kasat Reskrim AKP Abdul Rauf.
Saat diperiksa, NT mengaku telah membawa bayi saudaranya dengan alasan untuk memperlihatkan kepada suaminya. AKP Abdul Rauf menambahkan, saat ini AA yang lahir 1 September lalu, diserahkan kepada orang tuanya untuk perawatan sedangkan NT diamankan di Mapolres Kutim. NT, timpal Ipda Diva disangka melanggar pasal 83 jo pasal 76F UU Perlindungan Anak (PA) yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara dan denda Rp300 juta. “Modus perbuatannya membawa bayi AA tanpa sepengetahuan dan ijin dari orang tuanya,” beber Ipda Diva seraya menambahkan sejumlah barang bukti diamankan diantaranya dot bayi, selimut dan HP.(SK5)
