SANGATTA (24/8-2019)
Warga Kutai Timur (Kutim) yang menjadi peserta BPJS Kesehatan sekitar 78 persen, sehingga Uce Prasetyo – Ketua Sementara DPRD Kutim menyatakan dalam pembicaraan dengan Bupati Ismunandar belum lama ini, ditergetkan pada tahun 2020 nanti warga Kutim yang menjadi peserta BPJS Kesehatan mencapai 95 persen.

“Ada kesepahaman, pada tahun 2020, 95 persen warga Kutim menjadi peserta BPJS kesehatan, sekarang mencapai 78 persen. Masih ada 78.000 orang warga lagi yang menjadi target Pemkab Kutim untuk memiliki jaminan kesehatan,” terang Uce Prasetyo kepada wartawan selepas menggelar rapat forum komunikasi pemangku kepentingan utama BPJS Kesehatan dan penyampaian hasil implementasi program Jamkesmas, Rabu (21/8) lalu.
Uce menambahkan target 78 ribu warga Kutim yang akan disertakan dalam BPJS Kesehatan yakni pegawai TK2D berupa iuran 3 persen dari gaji, sedangkan saat ini yang baru terdaftar sebanyak 3.000 orang sisanya 4.000 baru dalam proses pendaftaran. Tidak hanya itu juga seluruh jajaran aparat desa dan penerima bantuan iuran (PBI) dari pemerintah pusat juga mendapatkan hak yang sama dalam jaminan kesehatan sebanyak 37.000 orang.
Khusus PBI, terang Uce, akan dibentuk tim dari berbagai OPD agar memastikan perbaikan Basis Data Terpadu (BDT) sehingga anggaran dari pusat untuk jaminan kesehatan warga kurang mampu tersebut dapat terserap.
Selain itu ditambahkan Uce, kalangan pegawai swasta yang belum menyertakan di BPJS Kesehatan diperkirakan mencapai 10.000 orang sehingga sisanya 18.000 jiwa didaftarkan sebagai PBI, lewat APBD dari pajak rokok. “Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 5,6 Miliar,” bebernya.(SK3)