SANGATTA (23/2-2019)
Sorotan masyarakat terkait drainase di Sangatta yang tidak jelas arahnya kemana apakah ke hulu dan hilir sehingga mengakibatkan air banjir lokal, ditanggapi anggota DPRD Kutim, Uce Prasetyo. Menurutnya, selama ini pekerjaan drainase dilakukan parsial, dikerjakan pada umumnya menggunakan dana aspirasi DPRD sehingga tidak nyambung.

Karena itu, ujar Uce, agar pekerjaan nyambung, meskipun dikerjakan sepotong-potong, harus ada grand desain secara utuh drainase seluruh kota Sangatta. “Di grand desain itu nantinya sudah ketahuan topo grafi, kemana aliran air, sehinggga hulu dan ilir drainase itu jelas. Jadi biarpun proyek dikerjakan tidak sekaligus, tapi karena ada peta, desain yang jelas, maka tetap akan konek sesuai dengan gambar yang ada,” katanya.
Uce mengaku akan mendorong PU untuk membuat desain keseluruhan drainase itu. Sebab, untuk desain secara utuh itu, tidak akan membutuhan dana besar, paling Rp2-3 miliar. Diakui, perlunya Sangatta membuat drainase saat ini untuk antisipasi banjir ke depan. Sebab beberapa tahun belakngan ini, tidak banyak anggaran untuk pembuatan drainse di kota, sebab banyak digunakan untuk pembuatan jalan antar kecamatan, jalan antar desa, namun dua tahun ke depan, dana akan balik ke Sangatta.
“Dua tahun ke depan ini, dana akan banyak fokus di Sangatta untuk pembuatan drainase. Ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pemerintah fokus mengerjakan jalan-jalan kecamatan dan jalan desa di berbegai kecamatan, namun karena itu sudah dianggap cukup, sehingga dana akan balik ke kota Sangatta untuk membenahi Kota Sangatta, dalam dua tahun ke depan,” ungkapnya.(ADV-DPRD Kutim)