
SANGATTA,Suara Kutim.com (18/2)
Dampak penutupan kompleks pelacuran Kampung Kajang (K2) di Singa Geweh Sangatta Selatan sudah melebar kemana-mana, termasuk beroperasi di pinggir jalan. Fenomena yang menjurus ke bebasan seks itu menjadi perhatian Ketua dan Sekretaris Komisi D DPRD Kutim.
Namun keduanya betambah kaget, ketika Camat Sangatta Selatan Isnaini Trikorawati melaporkan ia mengendus adanya lokalisasi protitusi baru tepatnya di KM 6 dan 7. “Informasi ini diterima Kasi Trantib dan Kasi Pembangunan dan Kesos karenanya kami minta mereka langsung mengecek kebenarannya,” kata Camat Isnaini.
Walaupun baru sekedar info, Isnaini yakin memang ada lokalisasi baru yang baru berdiri dan menampung pelarian penghuni PSK Kampung Kajang yang ditutup pemerintah pada Desember tahun lalu.
Diungkapkan Isnaini, menjamurnya THM dan lokalisasi baru pasca penutupan K2 akibat proses penutupan lokalisasi tertua di Kutim yang tidak menggunakan perencanaan yang matang. “Seharusnya pemerintah kabupaten bukan hanya memikirkan bagaimana lokalisasi K2 tersebut di tutup namun memikirkan dampak yang ditimbulkannya mulai dari dari PSK sendiri,mucikari dan warga sekitar lokalisasi yang kini mengaku kehilangan penghasilan dan merosotnya perekonomian akibat penutupan,” ungkap Isnaini seraya berharap permasalahan asusila ini bukan semata-mata dibebankan kepada dinas sosial namun harus melibatkan seluruh elemen masyarakat agar penyakit sosial masyarakat bisa hilang di Kutim.(SK-02/SK-03/SK-011)