Beranda kutim Ustadz Das’ad Latief : Pemberi dan Penerima Serangan Fajar Segera Tobat

Ustadz Das’ad Latief : Pemberi dan Penerima Serangan Fajar Segera Tobat

0
Ustadz Das'ad Latief saat menyampaikan uraian hikmag Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Faruq Sangatta yang digelar Pemkab Kutim, Jumat (19/4).

Loading

SANGATTA (19/4-2019)

                Ustadz Das’ad Latief  mengingatkan penerima serangan fajar di musim Pemilu, segera bertobat karena dalam 40 hari jika meninggal dunia sejak dalam keadaan tidak Islam. Selain itu, uang suap yang diterima akan terus mengalir dalam dirinya menjadi darah daging.

                Dihadapan ratusan jemaah Masjid Al-Faruq Sangatta Utara yang mengikuti peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW mengingatkan caleg yang gagal untuk meningkatkan keimanan. Acara yang digelar setelah shalat Jumat ini, menjadi perhatian ummat Islam diantaranya Wabup Kasmidi Bulang dan Sekda Irawansyah. “Keutamaan shalat luar biasa, karenanya ummat Islam wajib melaksanakan shalat sebagaimana diperintahkan Rasulullah SAW,”  kata Ustadz Das’ad Latief.

                Terkait makna Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dosen Unas ini menyebutkan  Isra Miraj yang setiap tahun diperingati  umat Islam adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh dalam waktu semalam.

Dalam  perjalanannya, cerita Ustadz Das’ad Latief, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lainnya. Saat membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Lalu, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya. Beranjak ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, di langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris serta Nabi Nabi Harunm saat di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa hingga langit ketujuh  Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Ibrahim, yang sekaligus menemaninya ke Sidratul Muntaha. Yang akhirnya mendapat perintah Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu dalam sehari semalam yang akhirnya menjadi 5 waktu.

“Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW  tidak terpikir oleh logika dan nalar manusia biasa. Tetapi, wajib untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Semoga peristiwa Isra Miraj di atas dapat membuat Anda semakin mengetahui sejarah Islam dan asal usul salat 5 waktu,” pesan ustadz dari Makassar Sulsel ini.(SK11)

Artikulli paraprakPPK Sangatta Utara Mulai Lakukan Perhitungan Suara
Artikulli tjetërLulusan SDIT 2 Darussalam Hafal Al-Quran