Beranda kutim Warga Muara Bengkal Gelar Ritual Tolak Bala Selama 3 Hari

Warga Muara Bengkal Gelar Ritual Tolak Bala Selama 3 Hari

0
Warga Muara Bengkal ketika menggelar tolak bala keliling desa.(Foto Ist)

Loading

SANGATTA (13/1-2018)
Tidak ingin kasus pembantaian yang meresahkanterjadi lagi, puluhan warga Benau Baru Kecamatan Muara Bengkal, selama 3 hari setelah tersangka Mul dikirim ke Polres Kutim,menggelar ritual tolak bala dengan cara keliling kampung seraya berdoa.
Acara yang diikuti sejumlah tokoh agama dan masyarakat, serta kaum wanita berikut anak-anak, diakui karena warga trauma dengan perbuatan Mul kepada Ema. “Perbuatan Mul itu benar-benar memukul warga masyarakat, karena dalam diri warga Muara Bengkal tidak ada jiwa yang kejam kepada siapapun terlebih kepada seorang wanita,” ujar Hendra salah satu warga Muara Bengkal.
Ritual tolak bala yang diakhiri dengan pembacaan doa, layaknya gerakan sahur di Bulan Ramadhan. Melalui sound system yang ditempatkan sebuah mobil, sejumlah tokoh agam memimpin ritual tolak bala sementara di belakang peserta upacara dengan sukarela membuang sejumlah makanan sebagai bentuk tolak bala.
Warg, ujar Hendra, berharap kasus yang membuat Ema tewas mengenaskan pada Senin (1/1) lalu, merupakan yang terakhir. “Warga benar-benar trauma, terutama kaum wanita mereka sama sekali gemas dengan apa yang dilakukan Mul kepada istrinya, karenanya ketika Mul melarikan diri dan belum tertangkap warga ketakutan,” beber Hendra kepada Suara Kutim.com.
Seperti diberitakan, Mul warga Benua Baru pada awal tahun lalu ia dengan tega membantai Ema dengan sejata tajam. Karena senjata tajam Mul itulah, Ema mengalami luka mengenasakan. (SK12)

Artikulli paraprakSoal Tangkapan BNN Kaltim : Warga Sudah Lama Curiga, Namun Belum Punya Bukti
Artikulli tjetërKapolres Kutim Resmikan Rumah Polisi di Bengalon dan Sangkulirang