POLDER Dayung yang dibangun pemerintah di Jalan Dayung Sangatta kini tidak saja berfungsi sebagai lokasi pengendali banjir untuk menampung air saat hujan, namun menjadi 
“Saya lihat polder itu fungsinya bukan hanya jadi penampungan air, tapi sekarang jadi sara olahraga. Ada yang datang lari-lari, ada datang bersepeda. Ada pula yang mancing. Jadi bukan hanya jadi penampungan air, tapi lebih utama jadi sara olahraga, memancing dan hiburan. Makanya, karena itu sudah jadi sarana olahraga, maka saya berharap pemerintah melakukan perbaikan fasilitas polder, untuk fungsi olahraga,” pesan Yulianus.
Politikus Partai Demokrat ini, mengakui sejak awal folder tidak untuk tujuan olahraga, karena itu pasti banyak kekurangnya kalau digunakan untuk sarana olahraga. Karena itu, karena sekarang fungsinya sudah fungsi olahraga, maka sebaiknya kini dibenahi untuk manfaat olahraga. “Yang menjadi pemilkiran saya hari ini, bagaimana agar buaya yang telah masuk di Polder itu bisa dipindahkan agar tidak membahayakan masyarakat, khususnya yang memancing ikan atau berolaraga dayung,” ungkapnya.
Polder Dayung seluas 23 hektare itu juga telah memancing puluhan pedangan untuk datang mengelar jualannya di lokasi itu tiap sore.
Imran, salah satu pengunjung mengakui, dia sering olahraga di lokasi itu, sejak pinggir polder dipasangi batako. “Sekarang enak, karena kelilingnya sudah dibuat jalan yang dipasangi batako. Jadi enak untuk lari. Yang kurang di sini, hanya masalah tempat sampahnya, banyak yang rusak. Kemudian, MCK- hanya satu lokasi. Mestinya dibikin beberapa lokasi, agar lebih enak,” katanya. (ADV-DPRD KUTIM)
