SANGATTA,Suara Kutim.com (16/11)
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir masyarakat Kutai Timur (Kutim) yang meniggal dunia akibat Human Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired Immune Deficiency Syndrome ( AIDS) sebanyak 37 orang, sedangkan yang positif terjangkit HIV antara tahun 2010 hingga bulan September 2015 sebanyak 120 orang dan posited AIDS berjumlah 59 orang.
Harmadji – Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kutai Timur (Kutim) menyebutkan temuan penderita HIV / AIDS terjadi pada tahun 2011 sebanyak 43 orang, namun tahun di atasnya tetap tinggi yakni antara 34 hingga 39 pertahun. “Kalau dikumulatifkan sejak tahun 2006 dimana ada satu kasus hingga bulan September tahun 2015 ada 216 warga Kutim yang terjangkit HIV AIDS,” sebutnya.
Berdasarkan profesi penderita, ujar Harmadji terbanyak penjaja cinta yakni 62 orang, karyawan swasta (39), Ibu Rumah Tangga (IRT) 36 orang, petani (8), Belum bekerja (13), swasta (8) dan PNS (4) serta anggota TNI-Polri sebanyak 1 orang, WBP (2), Pelaut (1), tanpa keterangan tercatat 5 orang. “Bila dilihat dari jenis kelamin terbanyak penderita HIV / AIDS yakni perempuan yang mencapai 116 orang dan laki-laki 63 orang,” beber pria yang aktif dikegiatan sosial kemasyarakatan ini seraya menambahkan sebagian besar telah menikah.
Menyinggung kasus selama tahun 2015 hingga Oktober lalu, ia menyebutkan di sejumlah lokasi di Muara Wahau ditemukan 14 kasus sementara di Sangatta Utara, tidak ada karena kesulitan melakukan pendataan karena tidak ada lokalisasi.
Ia menduga dengan beberapa kasus sebelumnya di Sangatta Utara, justru penderita HIV / AIDS di ibukota kabupaten ini jauh lebih banyak. Di Muara Wahau, dalam 10 bulan ditemukan 14 penderita baru. “Di Muara Wahau ada satu orang meninggal dunia, selain itu juga terdapat anak-anak,” beber Harmadji.(SK-03/SK-13)
