SANGATTA (6/1-2019)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Kutai Timur (Kutim) tahun ini mengambil kebijakan, semua aparatnya wajib tahu perkembangan, termasuk perkembangan keuangan dan progres pembangunan. Karena itu, mulai tahun ini, Pemkab, akan mengikutsertakan Kepala Desa (Kades) secara periodik mengikuti coffee morning, agar mereka juga tahu perkembangan pembangunan, termasuk masalah keuangan .
“Kalau selama dua tahun lebih saya memegang amanah sebagai bupati, yang ikut dalam coffee morning hanya camat. Itupun hanya sekali sebulan. Tapi mulai bulan ini, Kades juga akan kita ikutkan. Setidaknya tiap tiga bulan sekali. Biar mereka juga tahu perkembangan sebenarnya di kabupaten,” kata Bupati Ismunandar.
Kenapa Kades diharapkan ikut dalam pertemuan mingguan itu, karena Ismu baru mengetahui Kades dan Ketua RT itu tidak terima informasi yang sebenarnya terkait dengan masalah yang ada terutama keuangan, karena Kades ada UU sendiri dan kewengan tersendiri.
“Awalnya mereka ini ingin mengadakan pertemuan dengan saya, tanggal 3 Januari lalu,Tapi saya ada kegiatan, makanya saya minta ikut coffee morning saja yang digelar Senin tanggal 7 Januari. Biar sekalian mereka tahu kondisi Kutim, terutama masalah keungan yang sebenarnya” sebut Ismu.
Diakuinya kades ingin bertemu dengannya terkait ADD triwulan IV Tahu 2018 yang tidak cair, sementara Pemkab berharap ada transfer dana kurang salur oleh pemerintah pusat ke Kutim sebesar Rp900 miliar benar-benar utuh, nyatanya hanya Rp200 M.
“Dana ADD triwulan IV tahun 2018 belum dicairkan karena dana kita dari pusat senilai Rp711 miliar, belum dicairkan pemerintah pusat. Tapi, kami janji, ADD, termasuk utang 2016-2017, itu akan kami bayar pada triwulan I tahun 2019,” ketika menerima Suara Kutim.com dan sejumlah wartawan yang tergabung dalam PWI Kutai Timurt di kediamannya, Sabtu (5/1) kemarin.(SK2)