SANGATTA (22/10-2017)
Pendidikan anak usia dini atau PAUD menjadi salah satu tolak ukur bagaimana masa depan bangsa, melalui lembaga paud menjadi barometer untuk pembentukan karakter anak bagaimana dibentuk moral, mental dan akhlak anak sejak dini, sehingga terus terbentuk hingga dewasa. “Karena itu perlu peningkatan kualitas PAUD,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur Akhmadi Baharuddin dalam kegiatan peningkatan kapasitas implementasi kurikulum 2013 PAUD.
Kepada wartawan, Akhmadi mengatakan jika PAUD di Kutim terus melakukan pembenahan terutama dalam upaya peningkatan kualitas tidak hanya sekedar menghadirkan lembaga PAUD di kecamatan dan desa.
Namun, perlu peningkatan kualitas tenaga pendidiknya sehingga pada tahun 2018 sejumlah tenaga pendidikan PAUD di Kutim akan ikut dalam program peningkatan jenjang kualitas bagi tenaga pengajar PAUD yang dilaksanakan Dirjen Pembinaan PAUD dan Pendidikan Masyarakat agar berpendidikan sarjana.
Diakui, dalam upaya peningkatan kualitas memerlukan anggaran yang tidak sedikit pada tahun 2016 lalu, PAUD di Kutim mendapatkan alokasi anggaran operasional minimal Rp 2M. Namun pada tahun 2017, nilai bantuan operasional tersebut turun drastis menjadi Rp 627 juta karena tidak ada update atau laporan terbaru terkait perkembangan data pokok pendidikan atau Dapodik PAUD di Kutim` “Setelah dilakukan pengecekan dan pendataan, pada tahun 2018 mendatang PAUD di Kutim kembali mendapatkan anggaran operasional sekitar Rp1,9 miliar,” beber Akhmadi.
Saat ini, ujar Akhmadi, kelembagaan PAUD di Kutim terus mengalami perkembangan yang signifikan bahkan data terakhir ada 43 lembaga PAUD di Kutim yang telah terakreditasi. “Sebelumnya hanya 9 lembaga, kini meningkat 477 persen,” terangnya.(SK3)
