Beranda ekonomi APBN dan APBD Seret, Penerbangan Peritis ke Pedalaman Kutim Terhenti

APBN dan APBD Seret, Penerbangan Peritis ke Pedalaman Kutim Terhenti

0
Pesaawat Aviastar ketika beropeeasi di Lapter Kongbneg - Kutai Timur.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (9/5)
Penerbangan perintis yang disubsidi Pemprov Kaltim dengan rute Samarinda- Uyang Lahay di Kombeng , ternyata hanya berlangsung setahun. Sebab sejak awal Januari lalu, penerbangan yang dilayani pesawat Susi Air itu, terhenti.
Putusnya kontrak antara Susi Air dengan Pemprov Kaltim, dalam melayani penerbangan Samarinda- Kombeng, diakui Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo ) Kutim Johansyah Ibrahim.
Didampingki Kabid Perhubungan udara Chairuddin, disebutkan penghentian penerbangan perintis dari ibukota provinsi ke pedalaman Kutim karena terbatasnya anggaran. “Penerbangan susi air sudah terhenti sejak bulan Januari, karena kontrak tidak dilanjutkan Pemprov Kaltim,” jelas Johansyah.
Disebutkan, Kini, penerbangan rute Samarinda- Uyang Lahay Kombeng dilayani pesawat Aviastar yang disubsidi pemerintah pusat, sebanyak 2 kali seminggu. Dikatakan, penerbangan perintis dengan rute Lapter Uyang Lahay Kongbeng – Samarinda, dan Sangatta- Sepinggan Balikpapan hanya dilayani Aviastar.
Selain Susi air terhenti, penerbangan perintis dengan operator Aviastar djelaskan juga dihentikan Kementrian Perhubungan. Dijelaskan, selama ini kerjasama penerbangan ditingkat Dirjen Petrhubungan Udara namun sejak tahun 2016 langsung dengan Menteri Perhubungan. “Sekarang semua yang berkaitan dengan izin dan kerjasama penerbangan sudah satu pintu. Kemenhub RI tidak ingi ada terjadi permasalahan dikemudian hari, makanya sekarang semuanya selektif,” beber Johansyah seraya menambahkan tidak tahu pasti kapan pesawat-pesawat berbadan kecil itu kembali mengarungi udara Kutim.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat terbantu dengan penerbangan kedua pesawat perintis terutama untu hal-hal penting seperti membawa pasien kritis, selain itu biayanya relative murah karena disubsidi pemerintah.(SK2)