SANGATTA,Suara Kutim.com (8/4)
Pelaksanaan roda pemerintahan dan pembangunan di Kutai Timur, sejak tahun 1999, bahkan perkembangan Kutim sejak dimekarkan dari Kutai terus terasa terutama kesejahteraan rakyat dan meningkatnya pembangunan kemasyarakatan.
Plt Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan sejak Awang Faroek Ishak memimpin kali pertama Kutim, tonggak pembangunan telah ditancapkan dengan kokoh melalui Gerdabangri kemudian dilanjutkan kepemimpinan Isran Noor dengan Gerbang Taman Makmur. “Apa yang ada di Kutim selama ini tiada lain dampak langsung dari pelaksanaan otonomi daerah yang baik dan terukur,” kata mantan anggota DPRD Kutim.
Kepada wartawan seusai menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2014 kepada dewan, Selasa (7/4), ia menyebutkan pembangunan Kutim yang dilakukan Isran Noor telah memberi arti penting bagi Kutim bahkan diakui nasional. “Kutai Timur semakin menunjukkan eksistensinya sebagai daerah yang berhasil menjalankan otonomi daerah sejak kali awal terbentuk, meski modal awal hanya Rp1,5 M,” bebernya.
Selama tahun 2014, Pemkab Kutim meraih berbagai penghargaan seperti penghargaan terbaik ketiga dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Se-Kaltim dan dari Pemprov Kaltim 2014. Kemudian, Runner Up Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014 pada kategori Government untuk skala kabupaten pada bidang pengembangan teknologi informatika dan komunikasi (TIK).
Penghargaan lain yang ditorehkan yakno terbaik dalam Layanan Pengadaan Secara Elekrtonik (LPSE)tahun 2014 dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP). Penghargaan tersebut, kata Ardiansyah, merupakan pengakuan pemerintah pusat terhadap kerja keras yang telah dilakukan selama ini. “Prestasi dan penghargaan yang diterima menjadi cambuk untuk menjadi lebih baik serta inovasi dalam berbagai hal terutama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.(SK-08)
