Beranda foto Ardiansyah : Sesibuk dan Seberat Apapun Pekerjaan, Jangan Lupa Shalat

Ardiansyah : Sesibuk dan Seberat Apapun Pekerjaan, Jangan Lupa Shalat

0
IMAM : Bupati Ardiansyah Sulaiman (51) sebagai kepala daerah yang tiada lain sebagai pimpinan di Pemkab Kutim, juga imam bagi pegawai dan masyarakat. Saat kunjungan kerja ia mengutamakan shalat baik di masjid maupun di rumah masyarakat.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (23/8)

Tangga Behek salah satu tangga yang digunakan masyarakat di Desa Long Segar untuk beraktifitas di sungai, demikian bagi Ardiansyah ketika mengambil wudhu sebelum shalat Jumat pada pekan tadi.
Tangga Behek salah satu tangga yang digunakan masyarakat di Desa Long Segar untuk beraktifitas di sungai, demikian bagi Ardiansyah ketika mengambil wudhu sebelum shalat Jumat pada pekan tadi.
Sadar sebagai pemimpin ribuan pegawai Pemkab Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman (51) tidak henti-hentinya mengajak pegawai pemkab untuk selalu melaksanakan ibadah guna memberikan kesempatan raga dan jiwa untuk rehat. “Shalat bukan semata melaksanakan ibadah kepada Allah SWT semata tetapi waktu paling tepat untuk memberi waktu kepada raga dan jiwa beristirahat, karenanya jangan sampai shalat diabaikan dalam keadaan apapun,” ujar Bupati Ardiansyah ketika ditanya Suara Kutim.com disela-sela melakukan kunjungan ke Long Segar, Jumat (21/8) lalu.
Pengamatan Suara Kutim.com selama mengikuti kunjungan kerja Bupati Ardiansyah Sulaiman ke sejumlah kecamatan dan desa untuk memenuhi undangan masyarakat, orang nomor satu di Pemkab Kutim ini selalu mengedepankan shalat selama kunjungannya bahkan ia tidak sunkan-sunkan mampir ke rumah masyarakat untuk menumpang shalat jika tidak ada mushola atau masjid.
Menurut pria yang kerap disapa masyarakat dengan ustadz ini, jika telah melaksanakan shalat kenikmatan tiada tara dirasakan termasuk kelelahan yang luar biasa. Kebiasaan pimpinannya yang mengharuskan shalat dalam setiap waktu, membuat jajaran protokol harus mengatur waktu kegiatan agar tidak berdekatan dengan waktu shalat. “Kalau memang tidak ada masjid atau mushola, diusahakan ada tempat warga masyarakat yang bisa ditumpangi untuk pak bupati shalat demikian dengan rombongan lainnya,” terang Slamet Subagyo – staf Protokol Setkab Kutim.
Ditegaskan Ardiansyah melaksanakan shalat bagi ummat Islam merupakan kewejiban yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ia mengakui, dengan shalat ia merasakan kesegaran luar biasa meski perjalanan yang ditempuh melelahkan.
Dalam beberapa kali kunjungan ke kecamatan, Ardiansyah kerap kali menjadi imam bagi rombongannya. Bahkan, jika masih ada waktu ia juga menyempatkan memberikan ceramah agama meski dalam waktu singkat. “Sesibuk apapun tugas kita, jangan lupa dengan shalat yang diperintahkan Allah SWT melalui Rasulullah,” kata Ardiansyah kepada Suara Kutim.com belum lama ini.(SK-03/SK-05/SK-07/SK-11)