Beranda kutim Arfan : Pendangkalan Sungai Bengalon Akibat Penambangan dan Perkebunan

Arfan : Pendangkalan Sungai Bengalon Akibat Penambangan dan Perkebunan

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (24/11)

Arfan - Anggota DPRD Kutai Timur
Arfan – Anggota DPRD Kutai Timur
Aktifitas tambang dan perkebunan di Bangalon selain memberikan dampak ekonomi, juga memberikan dampak buruk terhadap lingkungan yang cukup serius. Terutama terhadap pencemaran air bahkan sedimentasi sungai yang mengakibatkan banjir terjadi setiap kali hujan turun.
Arfan alah seorang anggota DPRD Kutim asal Bengalaon menyebutkan akibat aktifitas perkebunan dan perusahan tambang menyebabkan Sungai Bengalon atau Sungai Lembak terjadi penyempitan dan sedimentasi di sekitar muara. “Karena sendimentasi, penyempitan sungai, makanya setiap hujan turun Bengalaon selalau banjir,” katanya.
Sebagai anggota DPRD asal Bengaalon, politisi partai Nasedm ini telah mengusulkan agar pemerintah melakukan normalisasi sungai Bengalon. “Usulan agar dilakukan pengerukan sungai, agar air bisa lancar mengalir. Ini salah satu kebutuhan di Bengalon, karena jika tidak dilakukan normalisasi banjir akan terus melanda Bengalon setiap hujan terlebih ketika air laut pasang,” katanya.
Arfan menandaskan yang terjadi di Sungai Bengalon tidak dapat dipungkiri diakibatkan tambang dan land clearing perkebunan. Menurutnya, akibat pendangkalan sungai banyak anak sungai yang juga tidak berfungsi termasuk ancaman buaya kini mungkin sudah berkumpul di Sungai Bengalon. “Karena air sudah tercemar, ikan yang jadi makanan buaya sudah berkurang buaya makin ganas,” sebut Arfan.
Arfan mengaku pengerukan Sungai Bengalon diusulkan dalam skala prioritas, ia mengakui usulan udah berkali-kali disampaikan pada Musrembang, namun belum terrealisasi. “Dari komunikasi kami dengan PU, janjinya tahun ini ada perencanaan tahun depan kami berharap ada pekerjaan fisik. Sebab kalau tidak, kami anggota DPRD akan terus ditagi masyarakat saat melakukan reses. Karena ini memang sangat dibutuhkan. Kalau ini direalisasikan, mungkin proyek pertama yang berskala besar masuk di Bengalon, karena selama ini hanya dapat proyek kecil, seperti semenisasi, tapi belum ada yang bernilai miliaran rupiah,” tandasnya.(ADV-DPRD53/SK-02)