SANGATTA,Suara Kutim.com (27/2)
Badan Zakat Nasional (Baznas) Kutai Timur (Kutim) pada tahun 2016 menargetkan penerimaan zakat Rp 7,5 miliar. Tak muluk-muluk, standar target ini ditetapkan karena pada tahun 2015 lalu mencapai Rp 6 Miliar.
Ketua Baznas Kutim Idrus Yunus menerangkan pada tahun 2015 lalu ditargetkan Rp 5 miliar ternyata diterima lebih dari Rp 6 miliar. Disebutkan, penerimaan didominasi 80 persen dari pengumpulan zakat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kutim sementara pegawai swasta khususnya karyawan perusahaan di Kutim baru mendekati 10 persen.
Mantan pejabat Pemkab Kutim ini mengakui diperlukan lebih untuk pendekatan dan menanamkan pemahaman kepada para karyawan swasta soal zakat dan hikmah zakat. Meski pada tahun lalu masih kecil, Idrus optimis pada tahun 2016 ini zakat dari karyawan swasta lebih 50 persen sehingga ditargetkan Rp 7,5 miliar. “Baznas Kutim sudah bersurat kepada Baznas Pusat dan Kementrian Pertanian, dan Kementrian Energi dan Mineral untuk memberikan dukungan kepada Baznas Kutim dalam pelaksanaan penarikan zakat bagi karyawan perusahaan khusus karyawan muslim. Jika memungkinkan, bagi perusahaan yang menolak bekerjasama dalam program zakat ini bisa ditinjau kembali izin domisili,” ungkapnya seraya berharap ada respon positif dari ketiga lembaga tersebut agar program zakat yang bukan hanya sekedar kewajiban ummat dalam hal beragama tetapi juga menjadi salah satu program pembdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dapat terwujud.(SK-03/SK-14)
