Beranda kutim adv pemkab Beragam Penyebab Berkurangnya Stok BBM di Kutim

Beragam Penyebab Berkurangnya Stok BBM di Kutim

0

Loading

SANGATTA (1/11-2019)

Terjadinya kekurangan stok BBM di Kutim, ternyata penyebabnya beragam. Mulai dari keterlambatan pendistribusian ke Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), quota sudah tidak mencukupi, juga efek aktifitas pengetap. Beragam masalah penyebab kelangkaan BBM ini, terungkap dalam Rakor BBM yang digelar Polres Kutim, Jumat (1/11).

Rakor Forkompimda membahas masalah ketersediaan BBM di Kutim

Kabid Perdagangan Disperindag Kutim, Pasombaran, menyebutkan jika pengetap BBM menjadi salah satu pemicu timbulnya antrean panjang di SPBU. Para pengetap sudah memperkirakan kapan datangnya BBM. “Sehingga saat SPBU dibuka, mereka berbondong-bondong menyerbu. Pada akhirnya terjadilah antrean panjang itu,” ungkap Pasombaran dalam rapat yang dipimpin Wakil Bupati, Kasmidi Bulang.

Ia menyebutkan, dalam peraturan, pengetap yang tidak memiliki izin usaha dipastikan ilegal. “Jadi ciri-ciri pengetap itu jelas, yakni menggunakan tangki besar atau dimodifikasi tangkinya,” bebernya.

Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan menyebutkan dugaan lain yang menjadi sebab kelangkaan BBM yakni ada permainan antara oknum petugas SPBU dengan para pengetap. Hal tersebut membuat pengetap leluasa melakukan aksi berkali-kali. Untuk itu diperlukan langkah tegas dari pihak terkait, termasuk pemilik SPBU. “Masing- masing SPBU diharapkan dapat menambah tenaga untuk membantu mengawasi masyarakat yang berulang-ulang mengatre di SPBU. Apalagi mobil yang tangkinya sudah dimodifikasi,” sebut kapolres.

Diungkapknnya, saat ini banyak kendaraan kapasitas BBM 50 liter mengisi sampai 150 liter sampai 200 liter. Seharusnya,ujar kapolres, operator paham batasan dalam pengisian. Pada akhirnya menyebabkan warga lain yang sudah lama mengantre harus kecewa karena BBM habis.

Merespon permintaan pengelola SPBU agar Polres Kutim memberikan bantuan pengamanan, Teddy mengatakan akan berupaya memaksimalkan personelnya sehngga bisa langsung dilakukan monitoring agar tida terjadi lagi “permainan”.

“Sebenarnya kita tidak perlu menindak tegas,tetapi kalau masih ada yang bermain dan tertangkap oleh petugas, mohon maaf kami akan tindak tegas,” tegas Teddy.

Wabup Kasmidi Bulang mengatakan Pemkab Kutim juga bakal turut andil dalam pengaman dengan mengerahkan angggota Satpol PP bersinergi dengan Polres Kutim.

“Melihat kondisi nyata di lapangan, memang harus ada ketegasan dari kita, . Nanti bersama TNI, Polri dan pengadilan negeri serta pihak terkait kita buat tim terpadu saja. Berkala turunnya, tidak hanya pada kondisi saat ini. Kalau perlu secara mendadak. Bagi yang ‘nakal’ akan di proses sesuai hukum yang berlaku,” kata Kasmidi Bulang.(ADV-KOMINFO)