Beranda KABAR KALTIM Catatan Karo Humas Kaltim (4) : Pelabuhan Tak Bau, Jalan Tanpa Polisi...

Catatan Karo Humas Kaltim (4) : Pelabuhan Tak Bau, Jalan Tanpa Polisi dan Bak Sampah

0
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi bersama rombongan dan penumpang lainnya sedang antri di pelabuhan sebelum naik kapal cepat.

Loading

SEBAGAI republik yang wilayahnya terdiri pulau-pulau, tentu saja hubungan dari dan ke Victoria sebagai ibukota Republik Seychelles, sebagian besar mengandalkan jalur laut apakah menggunakan kapal cepat, ferry atau kapal layar meski ada penerbangan domistik namun hanya pesawat kecil.

Kondisi jalan di Victoria – Ibukota Republik Seychelles

Karena mengandalkan jalur laut untuk mengantarkan wisatawan ke pulau -pulau yang ada, Pemerintah Seychelles mengantur jadwal pemberangkatan dan kedatangan kapal dengan baik, termasuk proses pemberangkatan.

Kapal cepat yang mengantarkan wisatawan termasuk warga Seychelles didesain khusus untuk melawan keganasan laut Samudra Hindia. Kapal-kapal cepat yang mampu membawa 200 penumpang ini, bergerak cepat dan tepat waktu.

Demikian ketika rombongan Pemprov Kaltim yang dipimpin Wagub Hadi Mulyadi bertandang ke   Pulau Praslin. Melalui dermaga yang tak seberapa luas, rombongan 1 jam sebelum pemberangkatan sudah ada di dermaga demikian dengan wisatawan lainnya mereka sudah stand by untuk dibawa ke pulau yang mempunyai kelapa teraneh di dunia.

Di pelabuhan yang juga satu areal dengan bongkar muat barang ini, kebersihan benar-benar dijaga meski barang yang dibawa sayur – mayur dan barang lainnya. Menariknya tak jauh dari areal keberangkatan, terdapat pabrik ikan yang sedang lego ikan dari kapal.

Meski demikian di areal yang luasnya hampir  sama dengan pelabuhan Semayang Balikpapan ini, tak tercium bau amis bau air laut atau ikan  seperti kebanyakan pelabuhan di Indonesia. “Di pelabuhan ini dilarang keras untuk mancing, selain itu kebersihan wajib dijaga,” terang seorang pedagang souvenir.

Keramahtamahan dan kenyamanan serta menjaga kebersihan  dilakukan warga Seychelles sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah yang terus mengembangkan sektor pariwisata. Karenanya di Kota Victoria, kami sama sekali tak pernah mendengar suara klakson mobil atau sepeda motor, sementara lampu merah hanya 1 itupun untuk bagi penyeberang.

Yang tak kalah menariknya, disepanjang jalan  termasuk pasar tradisional  tak ada satupun tempat sampah terlebih-lebih Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara. Aman dan bersihnya Kota Victoria, diakui Nico Barito sebagai daya tarik bagi wisatawan. “Karena aman dan nyamannya berjalan di kota ini, tak ada satupun polisi bertugas,” terangnya.(syafranuddin/bersambung)