Beranda hukum Cegah Kutim Tertular Antraks, Distanak Larang Pengiriman Sapi dan Kerbau Dari Sulsel

Cegah Kutim Tertular Antraks, Distanak Larang Pengiriman Sapi dan Kerbau Dari Sulsel

0
Sapi yang mati terkena virus antraks

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (17/4)
Berkembangnya virus antraks di Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi perhatian Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutim, sehingga dinyatakan untuk sementara sapi atau kerbau dari Sulsel tidak diperkenankan masuk Kutim. Kepala Bidang Peternakan, Diah Ratna Ningrung kepada awak media menandaskan tahun ini i tidak pengadaan sapi yang didatangkan dari Sulawesi Selatan. “Persayaratan sebaagi upaya pencegahan penyebaran virus antraks sudah dicantumkan pada persyaratan kontrak kerja bagi kontraktor yang mau ikut tender pengadaan sapi, sehingga sapi yang didatangkan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan benar-benar dijamin bebas dari segala penyakit termasuk antrax yang dapat menyebabkan sapi mati tiba-tiba,” beber wanita yang kerap meninjau keadaan sejumlah sapi di beberapa kecamatan.
Lebih jauh, ia mengakui tidak ada larangan pedagang untuk mendatangkan sapi-sapi dari Sulsel dan sekitarnya karena semua daerah di Sulsel aman atau bebas dari antraks. Ia membenarkan, sapi-sapi yang didatangkan dari Sulsel juga dijamin bebas penyakit terlebih di Sulsel merupakan salah satu pusat pembibitan sapi Bali. “Demi kesehatan dan untuk menghindari hal-hal yang nantinya mendatangkan kerugian bagi semua pihak, terpaksa dihentikan pengadaan sapi dari daerah Sulsel, nantinya setiap sapi yang datang akan diperiksa juga datang tanpa surat resmi akan dimusnahkan,” tandasnya seraya menambahkan di tahun 2016 melalui APBD Kutim dibeli 90 ekor sapi bali dari NTB.
Antraks, urai Diah, merupakan penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis dan sangat mematikan. Dijelaskan, antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan dan dapat menjangkiti manusia baik melalui hewan yang terkena virus atau spora antraks dalam kadar tinggi. Meskipun Diah membenarkan belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks. “Antraks tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada, setiap korban antraks akan berubah hitam,” bebernya ketika ditanya Suara Kutim.com pola penyebaran virus antraks.(SK-03)