Beranda kutim adv pemkab Dibayangi Hujan, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 Berlangsung Khidmat

Dibayangi Hujan, Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 Berlangsung Khidmat

0
Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Paskibraka dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 di lingkungan Pemkab Kutim, Sabtu (1/6/2024)

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur, Sabtu (1/6/2024), berlangsung cukup khidmat. Meski sempat dibayangi kondisi cuaca yang dilanda hujan, namun upacara peringatan akhirnya berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman selaku inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 di lingkungan Pemkab Kutim, Sabtu (1/6/2024).

Dihadiri anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutai Timur, bertindak selaku inspektur upacara yakni Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman. Sementara itu bertindak sebagai komandan upacara, Komandan Koramil (Danramil) 0909-04 Muara Ancalong, Kapten Inf Mardan. Rangkaian demi rangkaian upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 berjalan dengan lancar.

Bupati Ardiansyah Sulaiman berkesempatan membacakan Pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi. Dalam pidatonya, Yudian menyebutkan bahwa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional “Bhineka Tunggal Ika”.

“Pancasila harus selalu kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia”, sebut Yudi dalam pidatonya.

Lebih jauh dikatakan, perkembangan situasi global yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat, menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. “Pancasila diharapkan menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan. Masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar dalam mengakses informasi melalui beragam media, harus dapat dimanfaatkan dengan bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktilisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat”, tegasnya.(Red-SK/ADV)