SANGATTA,Suara Kutim.com (4/10)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur mengupayakan melaksanakan pemerataan pendidikan terutama bagi bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus sehingga sama-sama mendapat kesempatan pendidiakn.
Menurut Kadis Dikbud Iman Hidayat, anak-anak berkebutuhan khusus terbagi 2 yakni hyper aktif dan autis serta down sindrom atau tingkat kecerdasannya (IQ) di bawah 90. Dikatakan, bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti autis maupun hyper aktif ada 2 metode yang dipelajari Disdik Kutim yakni ditempatkan di kelas khusus sendiri atau dicampur dengan anak-anak yang normal.
Dikatakan Iman, Disdik memberlakukan metode mencampur anak yang berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal agar berubah dan menjadi seperti anak normal. Disdik, terangnya Kutim sudah menyiapkan Sekolah Dasar (SD) 004 Sangatta Utara untuk anak berkebutuhan khusus. “Syaratnya orang tua anak harus menyiapkan shadow atau pendamping anak. Metode pendamping ini dinilai efektif dan terbukti maksimal karena dalam tiga bulan saja sudah tidak memerlukan pendamping lagi dan dapat beraktifitas secara normal,” ungkap Iman.
Selain SD, Dikbud Kutim juga menyiapkan SMP 1 Sangatta Utara untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus jika berhasil di SD. Dikatakan, pembenahan fasilitas sekolah bagi anak berkebutuhan khusus terus dilakukan seperti menyiapkan ruang khusus antrum atau ruang tindakan jika sewaktu-waktu anak berkebutuhan khusus ini mengamuk. “Bagi anak-anak yang tingkat kecerdasannnya dibawah 90, Disdik Kutim juga memiliki Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan fasilitas yang kini sudah cukup memadai,” beber Iman Hidayat.(SK-03/SK-12)
