![minum](https://www.suarakutim.com/wp-content/uploads/2015/10/minum-640x462.jpg)
SANGATTA,Suara Kutim.com (7/10)
Sosialisasi yang akan menyentuh semua warga Kutim itu, disebutkan Asisten Kesra Setkab Kutim Mugeni menyongsong gerakan pemberantasan dan pencegahan penyakit gajah di Indonesia yang digelar Kemenkes. “Sosialisasi dilakukan serentak diseluruh Indonesia karena program Kementrian Kesehatan, karenanya pemberian obat filariasi mellibatkan seluruh camat, Puskesmas, RT dan kader posyandu,” ujarnya Mugeni.
Diakuinya, penderita kaki gajah di Kutim belum ada namun perlu dilakukan pencegahan guna mengantisipasi, karena Kutim merupakan daerah terbuka bagi siapa saja.
Terpisah, Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2PL) Dinas Kesehatan, Yusuf menyebutkan pencegahan penyakit kaki gajah melibatkan aparat desa dan RT agar semua warga Kutim aktif dan siap mengkonsumi obat filariasis guna pencegahan. “ Obatnya gratis dan sudah ada di Puskesmas-puskesmas,” terang.
Dijelas obat filariasi tidak diperkenakan diberikan kepada anak usia dibawah 2 tahun, anak kurang gizi, Ibu hamil dan menyusui juga penyakit kronis seperti penderita kencing manis, Darah Tinggi, Asthma, TBC, Gangguan Hati dan Ginjal, Penyakit Jantung, Stroke.
Mengenai kaki gajah, disebutak Yusuf menular melalui cacing yang ditularkan melalui nyamuk. Ia menambahkan, kaki gajah dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan kelamin wanita. “Akibatnya penderita susah beraktifitas,” terangnya.(SK-05/SK-11)