Beranda kutim adv pemkab Festival 3 Teluk Resmi Dibuka, Program Dispar Kutim Genjot Sektor Pariwisata

Festival 3 Teluk Resmi Dibuka, Program Dispar Kutim Genjot Sektor Pariwisata

0
Momen pembukaan Festival 3 Teluk Dispar Kutim (foto : FB Resmi Dispar Kutim)

Loading

SuaraKutim.com, Sangatta – Pemerintah Kutai Timur berkomitmen untuk terus memajukan kawasan yang berpotensi wisata, agar semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam mengenalkan kawasan wisata Kutim, adalah dengan menggelar Festival 3 Teluk 2023 yang di pusatkan di Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan.

Festival 3 Teluk 2023 yang di laksanakan dari tanggal 16-19 November 2023 ini dibuka secara langsung oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman. Kegiatan ini dilangsungkan di tiga teluk yaitu Teluk Prancis, Teluk Singkama dan dipusatkan di Teluk Lombok.

Beragam lomba yang digelar dalam festival ini meliputi dari volley pantai putra dan putri, camping Bersama, lomba memancing tengah dan pinggir laut, lomba laying-layang hias dan gelasan, lomba perahu hias, lomba menyanyi, lomba balap ketinting, lomba stand kreatif serta lomba kuliner berbahan dasar ikan.

Kadis Pariwisata Kutai Timur, Nurullah dalam sambutannya mengatakan tujuan dari menyelenggarakan festival ini pihaknya ingin mengaktifkan tiga teluk ini supaya bisa bangkit kembali karena di jaman covid-19 yang lalu sangat menurun, sampai saat ini belum stabil seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Dengan adanya festival ini kunjungan ke tiga teluk ini kita harapkan bisa meningkat karena tiga teluk ini merupakan bagian 30 destinasi wisata yang di unggulkan di Provinsi di Kalimantan Timur. Seperti diketahui 3 kawasan yang menjadi bagian unggulan di Provinsi Kalimantan Timur yang berada di Kutai Timur meliputi, Kawasan Teluk Lombok dan sekitarnya, Kawasan Mangkaliat dan Pulau Miang. Target kita Kunjungan wisata di tahun 2022 sebanyak 219 000 orang dan kita harapkan di tahun 2023 ini bisa meningkat seratus persen,” harap Nurullah.

Sementara itu Bupati Kutai Timur Drs.H. Ardiansyah Sulaeman M.Si. di tempat yang sama mengatakan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kutim sekitar 700 miliar itu berasal dari batu bara, padahal pertambangan tidak masuk dalam rancangan pembangunan RPJPD. Pada tahun 2050 batubara akan dihilangkan dan akan dieleminasi pada tahun 2030, exsploitasi batu bara sudah mulai dikurangi.

Apakah Kutim sudah siapa menghadapi hal ini, salah satu caranya yaitu dengan melaksanakan progam untuk meningkatkan industry pariwisata dengan melibatkan investor. Jika hanya dilevel kabupaten hanya akan mampu menumbuhkan ekonomi kreatif.

“Harapan kita semua dengan melalui Festival ini 3 Teluk semakin dikenal mudah-mudahan kedepannya nanti menjadi destinasi wisata yang menggairahkan,” tutupnya.(Red/SK-01/Adv)