SANGATTA (21/7-2017)
Sarana pendidikan di Kutim terus meningkat, kondisi ini karena perkembangan Kutim yang pesat. Salah satu sarana pendidikan yang dibangun yakni SMA Khatolik Santo Yoseph Sangatta, sekolah yang satu arena dengan Katholik Center Kutim , mulai dibangun Rabu (19/7).
Pembagunan proyek yang diharapkan dalam tahun 2017 ini rampung, peletakan batu pertamanya dilakukan Kepala Kementrian Agama Kalimantan Timur (Kaltim) M Syafii disaksikan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Hak Asasi Manusia (HAM) Martin Luther, Kepala Kemenag Kutim Ambotang, Kepala Yayasan Alosius Prananto, Pengurus Yayasan Suster Cris, Perwakilan Managemen PT KPC Danu, Pembina Katolik Kaltim Lambius, Pendeta Paroki Kutim Ssr Frantinus.
Kepala Kantor Kementrian Agama Katim M Syafii menyebutkan Kementrian Agama berupaya mendukung semua pembangunan yang berbasis agama, agar warga dan generasi muda dapat memahami dan menjadi masyarakat berkarakter. “Pengembangan dunia pendidikan sesuai dengan cita-cita dan program pemerintah,” kata Syafii.
Ditegaskan Syafii, sistem pendidikan nasional dimaksud harus menjamin pemerataan kesempatan dan peningkatan mutu pendidikan terutama bagi anak-anak, generasi penerus keberlangsungan dan kejayaan Bangsa serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Marten Luther mewakili Bupati Ismunandar, mengungkapkan Pemkab Kutim selalu berbuat yang terbaik bagi dunia pendidikan dan tidak membeda-bedakan. Menurutnya, dibangunnya gedung dan asrama SMAK diharapkan dapat memacu dunia pendidikan terutama diKutim.
Terpisah, Kepala Yayasan Khatolik Center Alosius tak bisa menutupi rasa senangnya dengan pembangunan SMAK berikut asrama. “Terbangunnya gedung baru untuk SMAK Santo Yoseph, membuat belajar mengajar lebih terasa nyaman. Demikian pula kita sebagai tenaga pendidikakan dapat memberikan pendidikan yang baik kepada generasi muda Kutim,” tandasnya.(SK11)
