Beranda hukum Ingin Dapat ADD dan Proyek Lebih, Kades Tertipu Kawanan Penipu

Ingin Dapat ADD dan Proyek Lebih, Kades Tertipu Kawanan Penipu

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (25/10)
Sejumlah kepala desa (Kades) di Kutai Timur (Kutim) ditengarai terkena aksi kelompok penipuan yang menjanjikan bisa menambah alokasi dana desa serta proyek. Mereka yang menjadi korban, sebut Kepala Bapemas dan Pemdes Elyan Noor telah mengirim sejumlah uang kepada kawanan penipu melalui transfer bank.
Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan dalam pengalokasian dana desa tidak ada yang langsung dari pemerintah pusat tetapi melalui pemerintah daerah termasuk pengalokasian paket kegiatan, demikian sebaliknya usulan kegiatan ke pemerintah pusat. “Ada beberapa kepala desa telah tertipu, mereka mendapat surat bahkan ditelepon akan mendapatkan dana desa lebih besar asalkan mengirim dana bantuan operasional tim di Jakarta,” terangnya seraya menambahkan mereka mendapat pesan singkat dari oknum tidak jelas namun percaya.
Ditanya berapa besaran dana yang ditransfer, ia mengaku tidak tahu persis namun ada yang mengaku telah mengirim Rp5 Juta dari perjanjian. Kepada kepala desa, Erlyan mengikatkan untuk tidak mudah menerima janji atau telepon dari oknum yang menjanjikan kelancaran penggunaan dana desa.
Terhadap dana yang dikirim ke kelompok penipu, Erlyan menandaskan tidak bisa dibebankan kepada ADD tetapi tanggungjawab pribadi. “Kalau ada oknum yang meminta uang pelicin termasuk yang ada di kantor saya, segera beritahu kami dan tentu aka nada sanksinya,” tandas Erylan.
Diingatkan dana desa yang ditransfer ke rekening desa segera digunakan sesuai kesepakatan dengan BPD seperti untuk pembuatan jalan, embung desa serta peningkatan ekonomi desa. “Semua kegiatan wajib dalam bentuk padat karya dimana semuanya melibatkan warga desa termasuk hasil buminya seperti batu,tanah atau batubata yang dibuat masyarakat,” bebernya.
Dijelaskan, pada tahun 2015 Kutim mendapat dana desa melalui APBN sebesar Rp 24 miliar dan telah dilakukan pengiriman ke desa senilai Rp 14 miliar, sementara sisanya ditransfer pada APBD-P dimana ada tambahan Rp16,7 sehingga menjadi Rp40,7 M sedangkan dana yang siap disalurkan pada tahap dua sebesar Rp26,7 M.(SK-02/SK-03/SK-13)