Beranda kutim ISIS Kelompok Radikal Yang Harus Diwaspadai dan Tidak Diikuti Ajarannya

ISIS Kelompok Radikal Yang Harus Diwaspadai dan Tidak Diikuti Ajarannya

0
Suasana Jamaah Masjid AR-Rohim saat berlangsungnya cemarah tentang bahaya radikalisme ISIS terhadap Islam dan NKRI.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (15/1)
isisNegara Islam atau yang juga dikenal sebagai ISIS merupakan kelompok Islam radikal yang mencaplok banyak wilayah di Suriah timur serta Irak utara dan barat. Strategi brutalnya, termasuk pembunuhan massal dan penculikan anggota kelompok keagamaan dan suku.
ISIS berkeinginan mendirikan sebuah khilafah atau sebuah negara yang dikuasai satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau syariah. “ISIS saat ini terbatas di Irak dan Suriah, ISIS bertekad dengan menerobos perbatasan Yordania dan Lebanon dan memerdekakan Palestina. Mereka mendapatkan dukungan sejumlah ummar Islam di dunia yang menyatakan kesetiaan kepada pemimpinnya Ibrahim Awad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai atau Abu Bakr al-Baghdadi,” beber Al Ustadz Muhamad Afifudin Ad Sidawy – Pengasuh Ponpes Al – Bayyinah Gresik Jawa Timur saat menyamapaikan ceramah tentang ISIS di Masjid AR-Rohim Jalan Karya Etam Gg Daya Karya Sangatta Utara, Kamis (14/1) malam.
Dalam ceramah yang digelar Majelis Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Yayasan Ibnu Katsir Sangatta, bekerjasama dengan Pengurusa Masjid AR-Rohim diikuti 100 orang jemaah termasuk Danramil Sangatta Kapten Inf Subiakto, dibeberkan ISIS dilaporkan memiliki 2 miliar dollar AS dalam bentuk uang kontan dan aset. “Sekarang ISIS adalah organisasi yang membiayai diri sendiri, dengan pemasukan jutaan dolar per bulan dari ladang minyak dan gas, di samping pajak, jalan tol, penyelundupan, pemerasan dan penculikan,” ungkap Al Ustadz Muhamad Afifudin dalam ceramahnya yang berkahir pukul 21.40 Wita itu.
Ditandaskan, ISIS salah satu gerakan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan jihad dan negara Islam baik Al-Qaeda, Jabhatun Nushrah, Jamaah Jihad termasuk NII, Jamaah Islamiah yang semuanya berpikir pada satu pemikiran khawarij suatu pemikiran dan kelompok sesat. “Bagaimana tidak dinyatakan sesat karena kegiatan mereka dengan bebas membunuh orang yang tak bersalah, menculik orang serta memberontak pemerintahan yang sah. Dalam ajaran agama manapun terlebih Islam tidak diajarkan itu, karenanya kelompok yang mau benar sendiri serta memaksakan kehendakanya dengan cara kekerasan merupakan kelompok sesat,” ungkapnya seraya mengingatkan masyarakat untuk cerdas dan teliti jika ada pihak-pihak masyarakat yang ingin membentuk kelompok atau perkumpulan.
Sesuai memberikan ceramah yang berjudul Kajian Islam bertemakan Bahaya Radikalisme ISIS Terhadap Islam dan NKRI, Ustadz Muhamad Afifudin membuka dialog dengan jamaah Masjid AR-Rohim Sangatta.(K-05/SK-13)