Beranda kutim adv pemkab Bahrani :Jangan Remehkan COVID-19

Bahrani :Jangan Remehkan COVID-19

0

Loading

SANGATTA (26/3)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, dr. Bahrani Hasanal mengingatkan masyarakat Kutim tidak menganggap remeh Virus Corona atau COVID-19.

Dijelaskannya, data kasus COVID-19 di Kutim pada Kamis (26/3) 08.00 WITA, warga yang masuk ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 180 orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 5 orang dan yang menjalani rawat inap dan dilakukan observasi di RSUD Kudungga Sangatta sebanyak 9 orang.

Kepala Dinkes Kutim, dr. Bahrani Hasanal

“Dari data terakhir ODP ada 180 orang, yang negatif 36 orang dan kini sisa pemantauan atau ODP berjumlah 144 orang. Untuk jumlah PDP yang rawat inap dari sebelumnya 4 orang tetapi tadi pagi bertambah 1 orang, sehingga total PDP ada 5 orang. Sementara yang kita rawat inap dan lakukan observasi, baik PDP maupun ODP yang gejalanya ke arah sedang, kini totalnya ada 9 orang,” ujar Bahrani.

Lanjut Bahrani, mengapa pihaknya meminta keseriusan masyarakat dalam upaya memutus penyebaran COVID-19 di Kutim, hal ini dikarenakan selain jumlah ODP yang terus bertambah dan jumlah PDP juga meningkat, saat ini jika dilihat dari area sebarannya sudah hampir merata, khusus di wilayah Sangatta.

“Kemaren sempat ada istilah zona merah atau red zone. Biar semua masyarakat waspada, anggap saja semua wilayah kita masuk dalam zona merah semua, khususnya Sangatta. Sedangkan untuk Kecamatan Long Mesangat yang merupakan wilayah temuan awal kasus positif COVID-19 di Kutim, pihak pemerintah Kecamatan bersama tim Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) di kecamatan tersebut kini sudah berupaya maksimal untuk mengisolir semua ODP di kecamatan tersebut, sehingga tidak menyebar,” terangnya.

Dari data pasien PDP yang kini dirawat di ruang isolasi RSUD Kudungga, hampir semuanya berasal dari Sangatta. Sementara ada 1 pasien yang tempat tinggalnya berada di perbatasan antara Kecamatan Bengalon dan Kaliorang. Sehingga semua masyarakat harus waspada menyikapi penyebaran COVID-19.

“Saat ini sebaran wabah sudah mulai merata di wilayah Sangatta. Ini bisa kami lihat dari data jumlah ODP yang ada sekarang. Selain itu, peningkatan ODP juga karena masih ada masyarakat yang keluar daerah atau baru datang dari daerah yang terpapar wabah COVID-19. Mereka kami masukkan daftar ODP,” ujar Bahrani.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat Kutim untuk saat ini mematuhi aturan dan anjuran yang sudah dikeluarkan pemerintah, terkait Social Distancing dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Sementara waktu tidak berpergian keluar rumah jika tidak mendesak, apalagi bepergian keluar kota.

“Sementara di rumah saja lah, jangan kemana-mana kecuali mendesak. Menahan diri untuk tidak bepergian ke luar kota. Jangan sampai nanti terjangkit atau terinfeksi, kemudian membawa pulang virus Corona dan menginfeksi keluarga di rumah, kan kasian yang sehat ikut sakit akibat keteledoran seseorang. Ayo sadar untuk melindungi diri sendiri dan keluarga di rumah. Karena hingga saat ini belum ada teori jika sudah infeksi COVID-19 kemudian sembuh, bakal tidak bisa tertular kembali. Ini saya ingatkan kepada semua masyarakay Kutim. mari bersama memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kutim dengan melakukan Social Distancing serta menerapkan PHBS,” pungkasnya. (Adv-Kominfo)