Beranda ekonomi Kaget Diundang Jokowi ke Istana Negara

Kaget Diundang Jokowi ke Istana Negara

0
Muhsin Pemma (kiri) bersama Rujian Nurmanik dan PT KPC saat meninjau kandang ayam kampung milik kelompok ternak Menuai Bakti di Bengalon.Foto Silver / Humas PT KPC)

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (8/11)
Kelompok peternak ayam kampung Menuai Bakti Bengalon akan bertemu Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara, November ini. Pertemuan dengan orang nomor satu di Indonesia itu, sebagai lanjutan dari penganugerahan kelompok tersebut sebagai juara satu tingkat nasional, 4 Oktober 2015 lalu.
Sekretaris kelompok peternak ayam kampung Menuai Bakti Muhsin Pemma mengatakan, tidak memiliki persiapan khusus menjelang pertemuan dengan Presiden RI nanti. “Kami tidak punya persiapan khusus. Kami apa adanya, siap menghadiri jika memang sudah waktunya bertemu Presiden,” kata Muhsin.
Dikatakan, pertemuan dengan Presiden menurut Muhsin diagendakan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Muladno. “Kami diberitahu Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, bahwa kami akan bertemu Presiden pada November ini,” kata Muhsin.
Meski tidak punya persiapan khusus, Muhsin mengaku gerogi jika nanti agenda itu terwujud. Bertemu orang nomor satu di Indonesia, menurut Muhsin, tidak pernah terbayang dalam hidupnya. “Kami sama sekali tidak pernah ada bayangan dan bermimpi akan bertemu presiden. Kami tidak pernah menyangka akan begini.” kata Muhsin seraya menyebutkan selama ini kami hanya fokus saja memelihara ayam dan ternyata dihargai oleh pemerintah,
Pada peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Oktober lalu, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian memilih Menuai Bakti sebagai usaha peternakan rakyat terbaik tingkat nasional tahun 2015. Menuai Bakti sekaligus mencatatkan rekor baru dalam bidang lomba usaha peternakan ayam lokal di Indonesia, sebagai juara satu pertama dari luar pula Jawa.
Ade Zulkarnain salah saty dean juri mengatakan Menuai Bakti layak menjadi juara nasional, karena satu-satunya peternak ayam kampung skala besar di luar Pulau Jawa, bahkan di pelosok. Selain itu ada kemitraan muti pihak antara peternak sendiri, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan PT Kaltim Prima Coal (KPC). “Kapasitas ternak ayam kampung yang dipelihara Menuai Bakti sebanyak 9.000 ekor per siklus. Di daerah terpencil dan jumlah pemeliharaan sebanyak itu, mereka termasuk sangat berani. Sementara konsumen produk ayam kampung paling banyak di kota,” ujarnya di sela-sela pameran ILDEX 2015 di Jakarta belum lama ini.(SK-04/SK-13)