Beranda foto Kenakalan Remaja Sudah Diluar Batas Kewajaran

Kenakalan Remaja Sudah Diluar Batas Kewajaran

0
Salah satu lokasi di kawasan Bukit Pelangi yang diduga kerap digunakan pesat miras, ngomik. ngelem sampain seks.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (2/5)
Maraknya penyalahgunaan obat batuk cair serta lem kayu oleh sejumlah pelajar di Kutim terutama di Sangatta, menarik perhatian sejumlah dokter terutama di Puskesmas Sangatta Selatan yang sejak tahun 2013 lalu kerap menangani remaja teller atau flay karena over dosis mengkomsumsi miras oplosan, ngomix serta ngelem. “Ada sembilan remaja yang kesemuanya masih pelajar SMP yang bermasalah karena over dosis,” kata Dr Surani dan Dr Eko Handoyo.
Keduanya prihatin, maraknya penyalahgunaan obat serta penyimpangan perilaku remaja berdampak terhadap kesehatan dan prestasi. Ketika dijumpai belum lama ini, keduanya mengharapkan dilakukan razia dan terus meningkatkan pengawasan terhadap remaja atau pelajar yang aktifitasnya mencurigakan. ”Saat ini kaum remaja di Sangatta, pergaulannya sudah masuk dalam kategori membahayakan. Bukan kenakalan biasa, namun sudah membahayakan diri sendiri, orang lain, daerah dan bangsa sekalipun. Paling tidak, dalam seminggu dilakukan razia sebanyak tiga kali sekali. Kalau seperti itu tidak ada lagi celah maupun peluang bagi anak-anak untuk ngelem maupun ngomix,” harap Eko Handoyo.
Pengamatannya, wilayah yang perlu dirazia yakni daerah tanjung (turap), Jalan pertanian, Jalan santai dan daerah sepanjang ring road, Polder Air, Bukit Pelangi, Jalan Kenyamukan, Jalan Soekarno Hatta serta terminal bus termasuk patung burung.. ”Seperti Satpol PP, Kepolisian, BNK, Granat, TNI harus rutin melakukan razia. Kalau hanya sekedar sosialisasi tidak akan mempan. Salah satu cara tepat ialah razia. Tidak hanya aparat saja, peran serta orang tua dan sekolah sangat dibutuhkan. Karena asal mula pendidikan yakni orang tua dan sekolah,” imbuhnya.
Handoyo mengingatkan ada beberapa obat maupun bahan yang kerap dikonsumsi kaum remaja seperti komix , extrajos, alkohol, kuku bima, paramaex, bodrex yang dicampur minuman ringan seperti coca cola. ”Bila anak-anak membeli bahan yang jenis demikian atau serupa dengan itu maka perlu diwaspadai karena bisa jadi disalahgunakan, apalagi sampai membeli obat batu sampai satu dos itu nggak masuk akal,” bebernya.(SK-08)

Artikulli paraprakStatus Lahan Belum Pasti, Pengembangan Bandara Sangkima Terhambat
Artikulli tjetërDana Perbaikan Irigasi Minim