Beranda kutim Potensi Wisata Alam Tanjung Prancis Harus Dikembangkan

Potensi Wisata Alam Tanjung Prancis Harus Dikembangkan

0

Loading

POTENSI Keindahan pantai Tanjung Prancis di Sangatta Selatan menjadi perhatian anggota DPRD Kutim, sehingga beberapa waktu lalu para wakil rakyat Kutim ini bertandang ke kawasan yang masih banyak hutan mangrovenya. Perjalanan wisata yang dipimpin Mahyunadi sebagai Ketua DPRD, bersama Ketua Komsi C David Rante, Ketua Komisi D Uce Prasetyo, Wakil Ketua Komisi D Adi Sutianto DS, Sekretaris Komisi A Rahmaddi, Sekretaris Komisi D Agusriansyah Ridwan. Anggota dewan lainnya Andi Mappasereng, Burhanuddin, Rahmaddi, Herlang, Anton Darmawan, Siang Geah, Shobirin Bagus, Didiek Prabowo, Hason Ali, Siswanto, Asti Mazar, Leny Susilawati Anggarini, Suriati, Kamsiah Rahman, para wakil rakyat Kutim mengaku sangat menikmati keindahan kawasan Tanjung Prancis.
rela Dikatakan, saat tiba di Tanjung Prancis, rombongan DPRD Kutim ini disambut Kepala Dinas Pemuda Olahraga & Pariwisata Dwi Yulianto bersama didimpingi Lanal Kutim, Camat Sangatta Selatan diwakili Kasi Kesra Rusmiati serta Kepala Desa Sangkima Jafar dan masyarakat. Menurut Mahyunadi, kawasan Sangatta Selatan merupakan kawasan wisata yang harus dijaga kebersihan dan keasriannya. “Di Sangatta hanya wilayah ini saja tempat wisata yang kita punya, jadi saya harap kita agar menjaganya terutama kebersihan pantai, karena banyak masyarakat di hari libur lebaran, natal, tahun baru ingin berkunjung kesini, dengan itu pendapatan masyarakat bertambah,”harap Mahyunadi.
Tanjung Prancis merupakan salah satu kawasan yang tidak berpenghuni dan belum terjamah. Kawasan yang masuk dalam tanah negara ini berlokasi di Desa Sangkima Dusun Airpot pada tahun 2014 sudah mendapat SK Bupati Kutim sebagai daerah wisata namun belum ada peningkatan fasilitas dari Pemerintah Daerah dikarekan SK Penetapan enclave oleh Pemerintah Pusat belum ada.
Tidak mudah menuju Tanjung Prancis karena harus menyeberang menggunakan kapal milik masyarakat. Keindahan Tanjung Prancis membuat semangat anggota dewan untuk mengabadikannya sehingga mereka antusias dan rela bertelanjang kaki untuk melewati muara dikarenakan kondisi air surut untuk menuju kelokasi kapal yang tidak masuk diujung dermaga.(ADV13/DPRD Kutim)